Jakarta, Kabartujuhsatu.news, -Konflik yang terjadi di Partai Demokrat mampu membuat Mantan Ketua MPR, Amien Rais ikut berkomentar.
Amien yang merupakan pendiri Partai Ummat menilai dan meyakini, bahwa tindakan yang d/lakukan oleh Moeldoko merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Bahkan Amien pun menduga langkah pengambil alihan Partai Demokrat oleh Moeldoko mendapatakan dukungan dan restu dari “Lurah“.
Di kutip dari halaman merdeka.com, “Lurah” yang d/maksud oleh Amien Rais itu adalah Presiden Joko Widodo.
Mantan politisi senior Partai PAN itu juga menyebutkan bahwa, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tidak akan berani maju tanpa ada dukungan dari “Lurah”.
“Saya enggak mencampuri partai lain, saya khusus Moeldoko saja ini.”
“Saya tidak yakin Moeldoko berani seberani itu tanpa kerlingan atau kedipan dari lurah kita itu. Jadi sampai sekarang belum terucapkan satu patah kata pun,” kata Amien Rais dalam akun Youtubenya, Minggu (14/3).
Amien Rais juga ikut menyayangkan dengan sikap Presiden Jokowi yang sampai hari ini belum buka suara soal Moeldoko yang terlibat dalam pengambil alihan Partai Demokrat.
“Semua mengatakan, baik yang tadinya mendukung Pak Jokowi pun mengatakan ya kalau yang oposisi jelas.”
“Tapi yang mendukung itu mengatakan tolong itu cepat d/lepas dari jabatan KSP itu, supaya tidak mengotori rezim Jokowi,” katanya.
Komentar Amien Rais yang diunggah dalam akun youtube tersebut, Ia juga menuding bahwa pengambil alihan itu sengaja d/tutup-tutupi.
“Tetapi saya kira kalau seseorang sudah sangat dekat itu sudah saling menutup, saling dukung.”
“Sehingga kalau satu jatuh temannya juga akan jatuh.”
Amien juga menilai Jokowi sedang dalam rundungan dilema. Ia juga menyebutkan bahwa Jokowi sedang menimbang antara politik dan kewajiban moralnya.
“Jadi memang dilema politik dan moral yang luar biasa,” terang Amien Rais.
Tidak hanya itu, dikutip dari halaman TEMPO.CO, Amien Rais juga menduga ada upaya untuk mengubah batas jabatan Presiden menjadi maksimal tiga periode. Amien menuding upaya itu tengah d/lakukan oleh rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini.
Akan tetapi Amien Rais tidak menjelaskan dari mana dugaannya itu soal perubahan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode.
Sebelumnya, isu menambah jabatan Presiden juga sempat mencuat pada tahun 2019 yang lalu. Pada saat itu, Presiden Jokowi menyatakan dengan tegas bahwa Ia tidak setuju.
Jokowi juga mengatakan bahwa, orang yang melontarkan gagasan itu hanya ingin mencari muka kepadanya. (TS).