Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membeberkan kisahnya saat mendapatkan ajakan kudeta Partai Demokrat.
Gatot mengaku sempat mendapat ajakan untuk menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lalu menduduki jabatannya sebagai ketua umum.
Tanpa mengungkap siapa orang yang telah mengajaknya, Gatot mengaku memilih menolak ajakan kudeta tersebut.
“Saya bilang saya terima kasih, tetapi moral etika saya tidak bisa menerima dengan cara seperti itu,” paparnya, Senin (8/3/2021), seperti dikutip dari pernyataannya pada video yang beredar dengan durasi 12,13 menit saat dilakukan wawancara dari hotspot.
Selain itu, Gatot juga menyinggung soal jasa-jasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bagi perkembangan karirnya.
Gatot bercerita ketika SBY, yang saat itu menjabat sebagai Presiden RI, memanggilnya ke Istana kemudian menjadikannya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
SBY berpesan kepadanya untuk melaksanakan tugas dengan profesional, cintai prajurit, dan keluarga dengan segenap hati dan pikiran.
Lebih lanjut, Gatot juga menyatakan SBY sebagai salah satu presiden yang turut membesarkannya, selain Presiden Joko Widodo, katanya.
“Terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya?” tandasnya.
Menurut hemat penulis maksud penyataan itu yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang mantan panglima TNI ini. (Red).