Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Peneliti dari luar negeri menilai Presiden Jokowi d/untungkan ketika Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang.
Ia mengatakan, Jokowi tetap di untungkan dari hal tesebut. Meskipun Jokowi mengatakan ia tak tahu menahu perihal tersebut.
“Kita sebagai pengamat dari luar cuma bisa menarik satu kesimpulan dari ini semua. Bahwa walaupun Jokowi mungkin bukan penggagas dari semua ini, dia menikmati hasilnya, itu jelas sekali”. Kata Marcus Mietzner, Associate Professor di Australia National University dalam sebuah diskusi daring, Jumat (12/3/2021).
Marcus berpendapat, kalau Jokowi merasa d/rugikan atas tindakan Moeldoko tentunya mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut pasti sudah mengambil langkah seperti mengintervensi bawahannya tersebut.
“Intervensi misalnya untuk menghentikan upaya-upaya kepala stafnya dalam kasus Partai Demokrat ini,” ujarnya.
Pada lain sisi, sikap Jokowi yang d/sebut kaget atas keterlibatan Moeldoko dalam KLB PD, juga patut d/pertanyakan.
Sebab, kata Marcus, pemberitaan Moeldoko yang d/kait-kaitkan bakal memimpin Partai Demokrat sudah memenuhi lini media massa jauh sebelum ada KLB Deli Serdang.
Menurut Marcus sangat aneh kalau Jokowi tidak tahu karena beritanya pun bahkan sudah sampai ke negeri Kangguru.
“Kita saja semua d/ Australia tahu bahwa Moeldoko mau d/jadikan ketum. Begitu jadi, presiden dan jubir presiden juga bilang bahwa semua kaget kok tiba-tiba Moeldoko menjadi ketua umum,” ungkapnya.
Meski demikian, menurut Marcus akan sama-sama buruk ketika Jokowi tahu atau tidak tahu soal langkah Moeldoko tersebut.
Semisal, Jokowi mengetahui niat Moeldoko dan mendukungnya atau presiden tidak tahu, tidak melakukan intervensi, tetap membiarkan, maka tetap juga dianggap buruk.
Sumber : Trisila