Menteri BUMN Gandeng Swiss dan Sarina Dengan Konsep Baru
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Menteri BUMN Gandeng Swiss dan Sarina Dengan Konsep Baru

    Kabartujuhsatu
    Rabu, 03 Maret 2021, Maret 03, 2021 WIB Last Updated 2021-03-03T18:59:07Z
    masukkan script iklan disini

    Menteri BUMN, Erick Thohir (Dok.BUMN)

    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan rencana bisnis untuk perusahaan ritel plat merah, PT Sarinah (Persero). Selain transformasi bisnis, bangunan milik Sarinah juga dipugar dan disulap menjadi ruang publik dengan konsep baru.
    Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Sarinah bakal menjadi sentra UMKM dan memasarkan brand lokal hingga ke luar negeri dengan menggandeng partner untuk bekerjasama.

    "Sarinah juga menjalin kemitraan dengan Dufry AG, rantai duty free terbesar dengan lebih dari 420 lokasi di seluruh dunia untuk menjual produk merek lokal Indonesia tertentu di gerai mereka secara global," kata Erick dalam sebuah webinar, Rabu (3/3/2021).

    "Sarinah merupakan department store sekaligus gedung pencakar langit pertama di Indonesia. Saat ini sedang dalam renovasi dan akan disulap menjadi ruang publik dengan konsep community mall. Sarinah membangun desainnya dengan arsitektur modern Indonesia dan berdiri dengan produk lokal Indonesia," jelasnya.

    Dia mengatakan, transformasi yang dilakukan oleh Sarinah ini dilakukan untuk meningkatkan bisnis dan memberdayakan ekosistem yang kuat untuk produk lokal sehingga traffic industri ini menjadi lebih tinggi ke depannya.

    "Dan ini hanyalah awal dari kelahiran kembali Sarinah," tandasnya.

    Sebelumnya Kementerian BUMN memang tengah mempersiapkan kerja sama Sarinah dengan Dufry AG, perusahaan asal Swiss untuk melakukan penjualan produk lokal di outlet milik perusahaan ini. Hal ini menjadi salah satu bagian dari transformasi bisnis Sarinah.

    Erick Thohir, mengatakan bisnis Sarinah ke depan tidak hanya menjadi perusahaan ritel, lantaran kondisi pasar saat ini banyak sekali jenis usaha sejenis. Namun perbaikan model bisnis harus tetap dilakukan agar perusahaan tetap berdaya saing, dengan mengusung 80% produk lokal.

    "Kemarin sudah perbaiki strategi Sarinah. Satu Sarinah akan punya tempat bagus di tengah kota, mengangkat kembali peninggalan yang dulu dicita-citakan. Jadi ini legendaris kita, tetapi memang business model harus diubah, tidak mungkin kita full retail, yang akhirnya kita bersaing dengan market yang memang sekarang ini sudah agak jenuh," kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/11/2020).

    Sarinah bakal dijadikan sebagai pusat penjualan produk-produk UMKM lokal yang standar ekspor. Namun, produk yang dijajakan di sini harus memiliki standar berbeda dan dibutuhkan kerja sama dengan kementerian terkait.

    "Tapi kita juga buka akses, kemarin tanda tangan dengan Dufry yang punya 200 outlet di dunia, di mana mereka menjanjikan di agreement itu juga 10 produk Indonesia menjadi unggulan, nah kita harapkan apakah kopi, teh ini menjadi unggulan yang bisa kita sinergikan," jelasnya. (Syarif).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini