Ponorogo Gempar, Warga Sooko Meninggal Dunia Saat Ke Sawah
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Ponorogo Gempar, Warga Sooko Meninggal Dunia Saat Ke Sawah

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 25 Maret 2021, Maret 25, 2021 WIB Last Updated 2021-03-25T16:27:08Z
    masukkan script iklan disini

    Gambar peristiwa 

    Ponorogo (Jatim), Kabartujuhsatu.news, - Seorang petani ditemukan meninggal dunia di area persawahan Dukuh Krajan, Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Ponorogo, Jatim,  Kamis(25/3/21).

    Ka SPK Polsek Sooko Aiptu Suratno bersama Kanit Intelkam Aiptu Gatot Santoso Kanit Reskrim Aipda Marsidi Condro Y bersama Anggota Sabhara dan Bhabinkamtibmas serta anggota Koramil 0802/18 Sooko mendatangi TKP orang meninggal dunia di area persawahan serta melaksanakan pemeriksaan bersama petugas medis UPT Puskesmas Sooko untuk memastikan meninggalnya korban.

    Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis melalui Kapolsek Sooko AKP Supardi mengatakan, anggota Polsek Sooko yang dipimpin Ka SPK bersama petugas medis UPT Puskesmas Sooko Andik segera memeriksa tubuh korban untuk memastikan korban telah meninggal dunia dan dalam pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda tindak kekerasan.

    Korban yang diketahui bernama Kusni (72), Islam, alamat Desa Wagir Kidul, Kec. Pulung tersebut, menurut saksi 1 Senu (60), Islam, alamat Dukuh Dalangan, Desa Sooko yang merupakan adik korban mengatakan, sekitar pukul 14.30 WIB saat saksi 1 hendak pergi ke sawah, mengetahui korban sudah dalam keadaan terlentang di persawahan milik korban, namun saat hendak ditolong korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

    "Benar adanya kejadian orang meninggal dunia di persawahan, atas nama Kusni, yang beralamat di Desa Wagir Kidul, Kec. Pulung yang diketahui pertama kali oleh adik ipar korban atas nama Senu, dan pada saat hendak ditolong ternyata korban sudah meninggal dunia," terang Kapolsek Sooko.

    AKP Supardi menambahkan bahwa ditubuh korban tidak diketemukan tanda-tanda adanya penganiayaan, selanjutnya anggota bersama warga masyarakat mengevakuasi tubuh korban dan menyerahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

    "Hasil pemeriksaan dari tim medis tidak ditemukan luka atau tanda-tanda penganiayaan, namun berdasarkan keluarga korban, yang bersangkutan mempunyai riwayat hipertensi atau darah tinggi dan perut sering sakit yang dimungkinkan gejala typus serta dari pihak keluarga menerima kejadian itu dan korban dimakamkan pada hari ini juga," pungkas AKP Supardi. (Muh Nurcholis)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini