Presiden Rodrigo Duterte mengatakan, dia akan "segera mengakhiri" kesepakatan militer bilateral dengan Washington jika senjata nuklir AS dibuang di Filipina. Foto/REUTERS
Manila (Filipina), Kabartujuhsatu.news, - Presiden Rodrigo Duterte mengatakan, dia akan "segera mengakhiri" kesepakatan militer bilateral dengan Washington jika senjata nuklir Amerika Serikat (AS) dibuang di Filipina. Dia menuturkan, ini karena konstitusi melarang keberadaan senjata nuklir di Filipina .
"Saya telah membuat pernyataan bahwa kami akan mengadopsi kebijakan luar negeri yang independen," kata Duterte saat berbicara di Pangkalan Udara Villamor di Kota Pasay.
"Saya meyakinkan China, bahwa saya tidak akan mengizinkan persenjataan nuklir Amerika disimpan di Filipina," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (1/3/2021).
Dia menuturkan, hal ini bukan karena takut akan dimusuhi China, melainkan Konstitusi Filipina melarang kehadiran senjata nuklir di negara itu.
Kami tidak menginginkannya, tetapi saya memperingatkan Anda bahwa jika saya mendapatkan informasi bahwa persenjataan nuklir di sini dibawa oleh Anda (AS), saya akan segera meminta Anda untuk keluar dan saya akan mengakhiri Perjanjian Visiting Forces (VFA),” katanya.
Diratifikasi pada tahun 1999, VFA membebaskan personel militer AS dari peraturan paspor dan visa ketika mereka datang untuk latihan bersama dan pelatihan pasukan di Filipina. (Si)