Jakarta, Kabartujuhsatu.news,
Mengapa orang cina merasa _tidak disukai_ oleh pribumi dibanding orang Arab? Banyak jawaban yang bisa dikemukakan di sini :
Pertama, perempuan cina tidak akan menikah dengan orang pribumi karena dianggap pribumi itu relatif miskin, kotor dan bodoh. Mereka tidak akan menikahkan putrinya ke orang pribumi bila yang dihadapi bukan lelaki kaya raya, atau terkenal karena pintar atau punya jabatan tinggi.
Sedangkan orang Arab mau menikahkan anaknya dengan pribumi dengan syarat lelaki pribumi itu Siak, alim dan pandai Agama. Bukan melihat harta dari calon pria, tapi melihat dari ketaatan sang calon pria. Sehingga kesimpulannya, cina cenderung duniawi sedangkan Arab lebih memikirkan akhirat.
Kedua, orang cina mayoritas menutup diri dengan pribumi dengan membangun tembok pagar setinggi-tingginya. Apa pun yang terjadi di dalam tembok pun orang sekitar tidak tahu. Itu sebab sering penganiayaan ART tidak diketahui tetangga sekitar karena tertutupnya mereka.
Ketiga, karena faktor agama di Indonesia adalah Islam sehingga Arab lebih bisa diterima oleh kaum pribumi.
Keempat, di era perjuangan orang Arab lebih terlihat mendukung pribumi untuk kemerdekaan. Tidak ada pasukan "Poh An Tui" di kalangan Arab. Tidak ada senjata yang dikirim seperti dari Beijing.
Kelima, mayoritas pengemplang BLBI tidak ada yang berasal dari Arab.
Sejumlah perbedaan di atas itu terjadi pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan hingga Reformasi 1998. Sehingga hendaknya pribumi selalu ingat sejarah, "jasmerah kata Bung Karno, waspada Bahaya Komunis Cina kata Bung Suta".