Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Director/Kepala Perwakilan International Fund for Food and Agriculture (IFAD), Ivan Cossio Cortez mengaku kagum dengan terobosan Agricultural War Room (AWR) yang digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya teknologi yang digunakan AWR mampu menjadi pusat data yang menjadi solusi terkait akurasi dan validasi data. Inovasi tersebut terbukti mampu memantau masalah yang mungkin timbul dalam penanganan pangan nasional kedepan.
“ Kami sangat senang bisa menjajal AWR, untuk itu kami siap untuk terus mensupport Pak Mentan apabila dibutuhkan dalam mengembangakan proses yang ada di AWR ini menjadi lebih baik lagi kedepanya, “ ujar Ivan Cossio Cortez saat berkunjung ke Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta (26/4/2021).
Ivan memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Menteri Pertanian terkait keberadaan AWR dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Menurut Ivan Informasi yang dikirimkan melalui teknologi satelit tersebut sangat berguna untuk Kementerian Pertanian, sehingga informasi yang ada di pusat dapat secara langsung disampaikan kepada para petani di seluruh Indonesia begitupun sebaliknya yang disenergikan melalui program Komando Strategis Pertanian (Kostratani).
"AWR adalah inovasi pertanian modern yang pernah dicetuskan oleh Mentan. Melalui AWR petani dapat mengetahui potensi lahan yang akan panen dimana, termasuk tingkat produktivitas lahan dan potensi masalah yang mungkin timbul sehingga dapat diantisipasi dan keberhasilan panen pasti akan jauh lebih meningkat," katanya.
Seperti diketahu bahwa AWR yang dikontrol langsung oleh Kementerian Pertanian di Jakarta akan disenergikan dengan program Komando Strategis Pertanian (Kostratani) yang ada di tiap kecamatan, juga kostrada di kab/kota dan Kostrawil di Provinsi.
Mengingat fokus program Kementan adalah membangun Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang berbasis digital untuk itu penyuluh pertanian merupakan ujung tombak dari pembangunan pertanian modern sehingga keberhasilan pertanian dilakukan dari lapangan.
Sementara itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pihaknya menghargai upaya IFAD untuk melakukan sinergi dalam mendukung program nasional yang dilaksanakan Kementan, seperti meningkatkan produktivitas, akses pasar dan layanan keuangan pada program Integrated Participatory Development Management of Irrigation Project (IPDMIP); mendorong tumbuhnya agripreneur dan petani millenial pada program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS); ataupun pengembangan agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan pada program UPLAND.
“ Saya mengapresiasi dukungan dan fleksibilitas yang diberikan oleh IFAD kepada manajemen program dalam melakukan penyesuaian implementasi kegiatan di lapangan khususnya di masa pandemi COVID-19, “ ungkap Mentan Syahrul. (Red/Al-Aziz)