Kabid Humas Polda Sulsel : Terduga Teroris Yang Tewas Ditembak Densus 88 Adalah Mantan Napi Teroris
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Kabid Humas Polda Sulsel : Terduga Teroris Yang Tewas Ditembak Densus 88 Adalah Mantan Napi Teroris

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 15 April 2021, April 15, 2021 WIB Last Updated 2021-04-15T16:55:32Z
    masukkan script iklan disini


    Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan (Foto Istimewa)

    Makassar, Kabartujuhsatu.news,- Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes E. Zulpan menyebut terduga teroris yang tewas ditembak Tim Densus 88 Antiteror merupakan mantan narapidana terorisme (Napiter).


    MT pada 2012 merupakan salah satu pelempar bom molotov ke arah Gubernur Sulawesi Selatan yang masih dijabat Syahrul Yasin Limpo.


    "Iya betul (terduga teroris yang tewas ditembak) merupakan eks napi terorisme," kata Zulpan di Makassar, Kamis, 15 April 2021.


    Dalam kasus pelemparan bom molotov ke arah Gubernur Sulsel saat itu, pelaku divonis dengan pidana tiga tahun kurungan penjara dan muncul kembali pada hari ini sebagai terduga teroris yang berafiliasi dengan jaringan JAD dan ISIS.


    Sebelumnya Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menembak salah seorang terduga teroris di Kota Makassar. Akibatnya terduga teroris tersebut tewas di tempat.


    Penembakan terhadap terduga teroris tersebut terjadi di Jalan Manuruki, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Terduga teroris berinisial MT itu tewas ditembak oleh tim Densus 88.


    Saat proses penangkapan, terduga teroris tersebut menyerang petugas dengan menggunakan senjata tajam jenis parang di kedua tangannya.


    Petugas Densus 88 Antiteror sempat memberikan peringatan dengan cara lisan dan tembakan peringatan. Hanya terduga pelaku teror tersebut tidak menghiraukan peringatan petugas sehingga harus ditindak tegas.


    Hingga saat ini jenazah terduga teroris di Kota Makassar tersebut saat masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk menunggu keluarga. (Hajar).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini