Kabartujuhsatu.news,- Aksi kekejaman yang dilakukan oleh kelompok teroris Papua di Kabupaten Puncak terus mendapat kecaman dari berbagai pihak. Bahkan aksi brutalnya dinilai sangat merugikan bagi orang asli Papua setempat.
Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang pemuka agama di Distrik Beoga, Pdt. Jupinus Wama yang menjumpai aparat keamanan dalam sela-sela olah kejadian perkara di bekas sekolah yang dibakar oleh teroris. Minggu (18/4/2021)
“Kami para Gembala merasa tidak dihargai lagi dengan kedatangan teroris, wilayah kami menjadi hitam, banyak kejadian pembunuhan dan kekacauan terjadi,”
Jupinus menganggap jika tindakan yang dilakukan oleh teroris sudah diluar moral dan melewati batas kewajaran yang melawan adat. Dirinya menyesali tindakan pengrusakan, pembunuhan, dan aksi biadab seperti memperkosa anak anak perempuan.
“Tidak hanya kami yang marah, tapi juga tuan tanah, Tuhan juga marah, semua marah dengan aksi teroris di Beoga. Seluruh Distrik hancur, Gedung hancur, anak-anak perempuan kami juga hancur. Mereka datang untuk menghancurkan semuanya,”.
Gembala bahkan bersaksi jika sebelum kelompok teroris datang ke Beoga, wilayahnya adalah salah satu tempat yang paling nyaman dan aman. Aktivitas masyarakat berjalan dengan harmonis. Berbeda dengan situasi yang terjadi saat ini dimana masyarakat terpaksa berlarian dan mengungsi ke hutan.
“Sebelum mereka datang kampung (dan distrik) kami ini aman, masyarakat menikmati hidupnya dengan bersekolah, berkebun, semua kedamaian ada disini. Tetapi sekarang kita semua tahu mereka lari ke hutan karena takut,”
Disampaikan juga oleh Pdt. Jupinus bahwa tokoh-tokoh di Beoga sangat berterima kasih atas kehadiran aparat keamanan TNI dan Polri. Dikatakan jika kehadiran aparat juga telah memberi semangat dan mengurungkan rasa takut dari masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih karena bapak-bapak (TNI-Polri) datang ke Beoga, kami sudah merasa lebih baik baik sekarang. Situasi yang sekarang sudah aman, kami akan mengajak lagi masyarakat yang lari ke hutan, kami juga undang lagi pemerintah daerah untuk bisa datang, untuk guru-guru juga agar bisa kembali lagi mengajar,”pungkasnya.