Kisah Perjuangan Baharudin Anak Penjual Asongan di Lampu Merah Jadi Tentara
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Kisah Perjuangan Baharudin Anak Penjual Asongan di Lampu Merah Jadi Tentara

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 20 April 2021, April 20, 2021 WIB Last Updated 2021-04-20T15:54:03Z
    masukkan script iklan disini


    Baharudin penjual asongan di lampu merah kota Kendari yang kini lolos jadi TNI (Foto Istimewa)

    Kendari (Sultra), Kabartujuhsatu.news, - Kisah Baharudin (21), seorang anak penjual asongan di lampu merah di Kendari yang lulus seleksi Calon Tamtama Prajurit Karir (Cata PK) TNI AD Gelombang I TA 2021, tidak saja menginspirasi perjuangan tanpa kenal lelah namun juga membangkitkan harapannya untuk mengangkat martabat dan derajat keluarga.  

    Hal ini diungkapkan oleh Plh Kapenrem 143/HO Letda Inf Rusmin Ismail dalam rilisnya Kendari, Selasa (20/4/2021).

    Dijelaskan Rusmin, Baharudin merupakan salah satu dari 142 orang pemuda Sultra yang diberangkatkan ke Makassar untuk mengikuti seleksi tingkat pusat Cata PK TNI AD Gelombang I TA 2021.

    "Setelah mengikuti rangkaian seleksi hampir 12 hari, Baharudin dan 88 orang lainnya dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan Sekolah Calon Tamtama (Secata PK) di Rindam XIV/Hsn,"ujar Rusmin.
     
    “Perjuangan Baharuddin yang merupakan lulusan SMA Kartika XX-2 Kendari menjadi prajurit tidak hanya tahun ini, tapi juga pada tahun 2020 yang bersangkutan berhasil mencapai tingkat pusat di Makassar, namun karena belum makasimal maka pulang," jelas Rusmin.


    Sejumlah foto bersama keluarga Baharudin (Ist)

    Belajar dari kegagalannya tersebut, menurut Rusmin, akhirnya putra pasangan La Halia (49) dan Wa Ode Bia (47) ini berhasil mempersiapkan diri dan tahun ini berhasil lolos untuk mengikuti pendidikan di Rindam XIV/Hsn. 

    "Tidak saja menggambarkan perjuangan tanpa lelah, keberhasilannya ini membuka harapan Baharudin untuk mengangkat martabat dan derajat keluarganya,"tegas Rusmin.

    Untuk diketahui orang tua Baharuddin menghidupi kebutuhan keluarganya sekaligus menyekolahkan Baharudin dari kesehariannya sebagai penjual asongan kerupuk di Lampu Merah pasar Panjang, Kec. Wua – Wua, Kota Kendari, Sultra.


    “7 tahun, Ibu dan bapaknya mangkal dan berjualan kerupuk disana dari pagi sampai sore. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup dari hasil jualannya itu juga untuk membiayai Baharudin sekolah sampai tingkat SMA di SMA Kartika XX-2, yaitu sekolah yayasan milik TNI AD,” tutur Rusmin.

    "Ini tentu sangat membanggakan bagi keluarganya dan termasuk keluarga besar TNI AD karena yang bersangkutan merupakan lulusan dari SMA yang berada di dalam yayasan TNI AD,"tambah dia gembira.

    Seperti halnya diungkapkan Rusmin, La Halia (Ayah dari Baharudin) saat ditemui di rumahnya pun tidak dapat menyembunyikan rasa gembiranya. 

     “Alhamdullilah Pak, bahagia dan bangga rasanya,” ungkapnya dengan nada bahagia bercampur haru, Jl. Palapa, Kemaraya, Kota Kendari, Sultra, Selasa (20/4/2021)

    “Anak saya jadi Tentara Pak, terimakasih Pak, semoga dia sehat selalu dan bisa menyelesaikan pendidikannya,” lanjut La Halia.

    Sementara itu, Baharudin saat dikonfirmasi via seluler mengungkapkan kepuasan dan kebahagiaannya bisa lolos mengikuti pendidikan TNI AD.

    “Puas sekali rasanya Pak, perjuangan saya tidak sia – sia, keberhasilan ini untuk kedua orang tua saya,” ungkapnya penuh semangat.

    “Saya buktikan bahwa siapa saja bisa menjadi prajurit TNI AD, memang tidak mudah dan penuh perjuangan tapi nyatanya anak penjual asongan bisa,” pungkas Baharudin.

    Untuk diketahui, pada tahun ini SMA Kartika XX-2 Kendari berhasil meloloskan 2 orang lulusannya untuk mengikuti pendidikan calon prajurit Cata PK TNI AD Gelombang I TA 2021 di Rindam XIV/Hsn.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini