Jakarta, Kabartujuhsatu.news,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle atau kocok ulang Kabinet Indonesia Maju usai ada perubahan nomenklatur beberapa lembaga yakni, Kementerian Pendidikan dilebur dengan Kementerian Riset dan Teknologi, pemisahan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi lembaga tersendiri, serta pembentukan Kementerian Investasi.
Usulan itu tertuang dalam Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 tertanggal Selasa (30/3). Surat itu dibahas dan direstui DPR RI pada Rapat Paripurna, Jumat (9/4).
Daftar menteri baru Kabinet Indonesia Maju dan kepala badan yang dilantik Jokowi:
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim.
2. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
3. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko.
Diketahui, Nadiem, yang berlatar belakang sebagai pengusaha, menjabat Mendikbud sejak 23 Oktober 2020, menggantikan Muhadjir Effendy. Bahlil, yang juga pengusaha, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak periode kedua pemerintahan Jokowi.
Sementara, Laksana Tri Handoko yang dilantik sebagai Kepala BRIN sebelumnya menjabat Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Pemisahan BRIN dari Kemenristek ini sendiri sudah sejak lama diusulkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, pada 2019. Alasannya, ini merupakan gagasan lama era Sukarno demi pembangunan yang berbasis inovasi.
Selain menteri dan kepala badan, Jokowi juga mengambil sumpah anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru, hari ini. Ia menunjuk Indriyanto Seno Adji menggantikan Artidjo Alkostar yang meninggal dunia.
Indiyanto sendiri bukan nama baru di KPK. Ia pernah menjadi Pelaksana Tugas Ketua KPK bersama Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi pada 2015. Pasalnya, saat itu Bambang Widjojanto dan Abraham Samad tengah berurusan dengan hukum, dan Busyro Muqaddas habis masa jabatannya. (Syarif).