Saat Baku Tembak dengan KKB di Kampung Dambet Distrik Boega, Kepala BIN Papua Tertembak Mati
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Saat Baku Tembak dengan KKB di Kampung Dambet Distrik Boega, Kepala BIN Papua Tertembak Mati

    Kabartujuhsatu
    Minggu, 25 April 2021, April 25, 2021 WIB Last Updated 2021-04-25T13:50:33Z
    masukkan script iklan disini

    Illustrasi

    Papua, Kabartujuhsatu.news,- Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) Papua Brigjen TNI Putu IGP Dani NK meninggal dunia saat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Dambet, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua, pada Minggu (25/4) pukul 15.50 WIT.


    Pangdam Cendrawasih Mayjen TNI Yogo Triyono membenarkan kabar tersebut. "Benar ditembak oleh kelompok separatis bersenjata (KSB)," ujarnya.


    "Kronologi lengkapnya belum ada, masih kami minta karena kesulitan komunikasi sehingga belum dapat kronologi lengkapnya," terang Pangdam Mayjend Yogo Triyono.


    Dilansir dari Antara, Putu Dani awalnya datang ke Kampung Dambet sekitar pukul 09.20 WIT bersama tujuh anggota menggunakan empat sepeda motor.


    Saat berada di Kampung Dambet itu, Putu Dani diduga tertembak dan meninggal dunia.


    "Memang benar Brigjen TNI Putu Dani yang menjabat Ka Binda dilaporkan meninggal di Beoga namun hingga kini belum ada laporan lengkapnya," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhri.


    Rencananya jenazah Putu Dani akan dievakuasi ke Boega dan dibawa ke Timika pada Senin (26/4) besok.


    "Memang benar saat ini jenazah BrigjenTNI Putu Dani sudah berada di Beoga, dan Senin dijadwalkan dievakuasi ke Timika," kata Panglima Kodam XVII/ Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Ignatius Yogo Triyono.


    Jarak Kampung Dambet dengan Beoga sekitar tiga kilometer dan merupakan kampung terakhir yang dilaporkan diserang KKB.


    Aksi terakhir adalah membakar rumah warga dan perumahan guru serta sekolah dasar.


    "Jenazah tiba di Beoga sekitar pukul 18.30 WIT, " kata Triyono.


    Berdasarkan catatan, setidaknya ada empat peristiwa penembakan yang dilakukan oleh KKB terhadap masyarakat sipil di wilayah Beoga sejak awal April kemarin.


    Pertama, pada Kamis (8/4), KKB diduga menembak mati seorang guru sekolah dasar (SD) bernama Oktavianus Rayo. Keesokan harinya, mereka kembali menembak guru SMP bernama Yonathan Randen di Distrik Beoga.


    Setelah insiden itu, terjadi pula pembakaran tiga gedung sekolah di wilayah tersebut. Bahkan, pembakaran terus berlanjut hingga akhirnya menghanguskan rumah anggota DPRD Kabupaten Puncak.


    Seminggu kemudian, pada Rabu (14/4), KKB kembali menembak seorang tukang ojek bernama Udin di Distrik Omikia, Kabupaten Puncak. Lalu, keesokan harinya mereka menembak siswa SMA bernama Ali Mom di Ilaga.


    Korban, kata kepolisian, diminta untuk membelikan pinang dan rokok. Setelah diantar ke kampung Uloni, Ali Mom malah ditembak dan dibacok hingga tewas.


    KKB sendiri menyatakan bertanggung jawab atas sejumlah aksi penembakan itu. Hal tersebut dilakukan lantaran korban diduga sebagai mata-mata aparat TNI-Polri. (Ridha)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini