Bone (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,-Kementerian Pertanian melalui UPT BBPP Batangkaluku melaksanakan Bimtek Pemupukan Berimbang Tanaman Padi di BPP Kahu, Kab. Bone. Minggu (30/5/2021)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam menerapkan pemupukan berimbang pada budidaya tanaman padi. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petani dalam membuat pupuk organik padat dan pupuk organik cair.
Kegiatan yang dilaksankan selama tiga hari ini diikuti dengan sangat antusias oleh 30 orang peserta yang berasal dari pengurus Gapoktan dari seluruh Desa yang ada di Kecamatan Kahu Kab. Bone.
Menurut Pak Agus, salah satu peserta yang juga menjabat sebagai ketua kelas, kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi petani.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat, apalagi keterampilan membuat pupuk organik padat dan cair bisa menjadi solusi di tengah kelangkaan pupuk Subsidi", tutur Agus.
"Pada beberapa kegiatan pelatihan, biasanya petani cepat bosan dan terkadang keluar masuk ruangan dengan berbagai alasan, tapi Alhamdulillah, kali ini semua peserta sangat antusias, bahkan mereka ingin menambah waktu karena sangat tertarik dengan materinya", lanjut Agus.
Pada beberapa kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dr. Dedi Nursyamsi sering mengarahkan bahwa dengan pemupukan berimbang akan meningkatkan produktivitas dan daya saing pertanian.
Pemupukan berimbang adalah pemberian sejumlah pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kesuburan tanah agar terjadi keseimbangan hara di dalam tanah sehingga tercapai kondisi kondusif untuk pertumbuhan tanaman.
"Adapun prinsip pemupukan berimbang adalah: (1) tepat dosis, yaitu bahwa pemupukan harus sesuai dengan status hara tanah, kebutuhan tanaman yang ditetapkan dengan uji tanah, dan target hasil; (2) tepat waktu, yaitu bahwa hara tersedia saat tanaman memerlukan dalam jumlah banyak; (3) tepat cara, yaitu bahwa penempatan pupuk di lokasi dimana tanaman secara efektif mengakses hara; (4) tepat jenis/bentuk, yaitu bahwa formula pupuk sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. Bentuk pupuk harus disesuaikan apakah dalam bentuk pupuk tunggal, pupuk majemuk, atau kombinasi pupuk tunggal dan majemuk”, ujar Dedi.
Implementasi ini senada dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatan bahwa "Siapa pun yang mengurusi pertanian, dilarang tenang-tenang. Pertanian harus menyediakan pangan buat seluruh masyarakat.
"Tidak itu saja, pertanian itu memberi orang pekerjaan. Pertanian bukan hanya masalah kerja di sawah, tapi bisa menghidupi khalayak banyak. Pertanian itu seksi dan banyak orang tertarik untuk mengurusinya".
“Ingat tanah yang sehat pasti menghasilkan pangan yang sehat, pangan yang sehatpun akan menghasilkan manusia yang sehat. Manusia yang sehat akan menghasilkan bangsa yang sehat, hebat dan kuat.”
Kegiatan Bimbingan Teknis Pemupukan Berimbang ditutup secara langsung oleh koordinator BPP Kahu. Dalam arahannya, koordinator BPP Berharap bahwa dengan pelatihan pemupukan berimbang, petani bisa lebih bijak dalam menggunakan pupuk sesuatu dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman.
Penulis : Jamaluddin Al Afgani