Tiada selembar daun yang gugur tanpa siizin Allah_
Kabartujuhsatu.news,-Semua kejadian dalam hidup kita ini bukanlah kejadian yang semau seseorang itu sendiri alias tidak ada yang namanya kebetulan. Semua sudah dirancang oleh Yang Maharancang.
Jangan lupa, bahwa di belakang kita ada garis hidup yang masa lalu. Bahwa disamping kiri kanan, bahkan atas bawah, ada kehidupan-kehidupan yang lain dari mahluk-mahkluk hidup yang lain.
Allah menciptakan nyamuk pun pasti ada tujuanNya. Minimalis untuk membangunkan manusia tengah malam agar qiyamullail. Atau paling tidak demi membuka peluang usaha manusia memproduksi alat pengusir nyamuk.
Demikian pula Allah menciptakan tikus rumah dan tikus got sekalipun. Tentu ada tujuanNya. Sedangkan manusia hanya menafsirkan bahwa tikus hanya mengganggu ketenangan hidup kehidupan manusia.
Padahal bisa jadi manusia tamak mendapat pelajaran dari tikus. Para koruptor meneladani tikus. Yaitu mencuri padi petani di sawah, memakan makanan yang lengah disimpan atau dibuang sembarangan oleh ibu rumah tangga di rumah.
Sudah pasti Allah SWT menciptakan virus dengan tujuan yang sedikit kita tahu. Mungkin hanya tahu bahwa virus Covid-19 Corona diciptakan oleh orang-orang Wuhan di Cina demi uji coba Perang Biologi. Atau mungkin hanya tahu, bahwa karena adanya virus maka lapangan pekerjaan pembuat masker, hand sanitizer, APD dan lainnya bergeliat makmur.
Bila kita merajut benang peristiwa dalam hidup kita. Semuanya itu menjadi lantaran kita yang sekarang. Sehingga akhirnya bertaut. Al-qur’an menuliskan. sesuai dalam firman Allah SWT menjelaskan. _Tidak ada satu pun di alam ini yang terjadi secara kebetulan, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur`an_.
Allah SWT berfirman:*Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menundukkan matahari dan bulan; masing-masing beredar menurut waktu yang telah ditentukan.*Dia mengatur urusan (makhluk-Nya),* dan menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), agar kamu yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu.” (QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 2).
Wafatnya Ustadz Tengku Zulkarnain pada Senin (10/5) pun menjadi TakdirNya. Ia tidak wafat tanpa seizinNya. Demikian pula tokoh - tokoh ulama yang kini mendekam dalam tahanan polisi saat ini. Pasti Allah SWT punya rencana yang mahabesar yang tidak kita tahu dan tidak kita pahami.
Manusia normal mungkin hanya tahu bahwa ulama yang ditahan hanya lantaran Prokes. Dan mereka pun hanya tahu bahwa yang tidak ditahan itu merupakan bentuk ketidakadilan padahal juga melanggar prokes.
Padahal bisa kita simak mendalam, Allah tengah menguji mahluk-mahklukNya di antara persoalan manusia itu sendiri. Silakan simak persidangan yang saat ini tengah berjalan di Pengadilan.
Melalui Pengadilan Allah memberi kesempatan Hakim bertanya tentang Pancasila kepada terdakwa. Hakim pun mempunyai kesempatan untuk mengeksplorasi pikiran - pikiran terdakwa, mulai dari pemahaman kebangsaan hingga Pancasila dan UUD'45 hingga tentang FPI dan kaitan dengan tuduhan minus aparat hukum.
Di dalam Pengadilan lah akan dibuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Siapa yang Pancasilais dan siapa yang hanya mengaku Pancasila (!). Terdakwa diberi kesempatan merenung perjalanan hidupnya. Ia pun diberi kesempatan untuk membela diri. Dan sudah pasti masyatakat luas pun akan tahu siapa yang benar dan siapa yang salah dari seluruh rangkaian persidangan yang ada.
Bila mau jujur Pengadilan adalah tempat pertaruhan hidup soal keadilan. Di situ akan terbuka janji-janji keadilan yang diucapkan oleh Hakim, "lebih baik membebaskan seorang terdakwa daripada menghukum orang yang tidak bersalah".