Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Tampaknya mudah menilai kedunguan seseorang bila ia buka mulut saat memaki orang yang dimarahinya. Emosional membuat diri tampak dungu di depan mata orang yang bijak.
Misalnya, saat kemarahan membuat terlontar kata-kata tanpa sulit terkontrol, "dasar anjing kau ea!" ; "memang anjing kelakuanmu ea" dst.
Tepatkah kemarahan orang itu dengan melontarkan kata-kata kasar dengan menyebut kata "anjing"? Ternyata tidak tepat. Dan amat sangat keliru bila kemarahanmu dengan menyebut kata "anjing" pada orang yang kau marahi. Mengapa begitu?
Sebab, ternyata anjing adalah binatang yang setia. Ia tidak pernah ada dalam catatan sejarah menggigit majikannya. _Dogs never bit me, Just human_ Tetapi, manusia yang menjadi temanmu bisa jadi menggigit dan bahkan menikammu dari belakang.
Artinya, anjing tidak pantas disebut saat dirimu marah kepada seseorang. Sebab, bisa jadi sang anjing lebih mulia dari orang yang engkau marahi.
Lalu apa yang tepat dipakai kata-kata untuk memaki seseorang? Cukup "njancuk kowe!" bukan "anjing" ya. Karena anjing tidak mungkin khianat pada sahabat apalagi tuannya. Yang berkhianat itu adalah para "njancuk" saat ini. Yang berani bersumpah atas nama Tuhan, tapi ternyata tidak berani menunaikannya karena takut kuatir hilang sekerat kekuasaan yang dimilikinya.
Sumber : SW