Ketua Umum GPHN Angkat Bicara Terkait Polemik Novel Baswedan Cs Menyoal TWK Pegawai KPK
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Ketua Umum GPHN Angkat Bicara Terkait Polemik Novel Baswedan Cs Menyoal TWK Pegawai KPK

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 15 Juni 2021, Juni 15, 2021 WIB Last Updated 2021-06-15T15:36:56Z
    masukkan script iklan disini
    Ketua Umum Gerakan Penyelamat Harta Negara Madun Haryadi (Ist)

    Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Ketua Umum Gerakan Penyelamat Harta Negara (GPHN) Madun Haryadi mulai angkat bicara terkait dengan polemik soal Novel Baswedan Cs yang menyoal tentang ketidak lulusan TWK.

    Madun Haryadi melalui rilis tertulisnya, Selasa (15/6/2021) mengatakan, "Saya Madun Haryadi Ketua Umum GPHN (Gerakan Penyelamat Harta Negara) Republik Indonesia terus menyoroti Novel Baswedan cs yang terus melakukan perlawanan dan pembangkangan setelah di nyatakan tidak lulus TWK.

    Dia mengatakan dirinya tak habis pikir dengan sikap Novel cs yang sangat bernafsu menguasai KPK, ambisinya dalam melawan sangat radikal, Novel cs memanfaatkan banyak media untuk membuat narasi narasi kemunafikan untuk mencari perhatian publik yang tidak paham seluk beluk pemberantasan korupsi yang di lakukan Novel cs, ujarnya.

    Bahkan kata Haryadi "Saya penggiat anti korupsi sepuluh tahun lebih melihat Novel cs ini hanya penyidik biasa saja dalam pemberantasan korupsi, Novel cs ini hanya pandai melakukan pencitraan saja seolah olah dia sendiri yang bekerja dalam mengungkap kasus korupsi. Masyarakat harus paham, membongkar kasus korupsi itu ada peran pelapor, ada peran BPK, ada peran penyelidik, dan ada peran saksi yang beresiko. Penyidik itu tinggal enaknya saja dan gajinya juga sangat besar, ungkapnya.

    "Apakah keberadaan novel bertahun tahun di KPK bisa menyelesaikan korupsi di Indonesia, justru saat ini korupsi makin menggurita, yang di tangani novel itu cuma kasus – kasus receh, tapi beritanya saja yang berhari hari.

    "Novel cs ini kuat dugaan hanya menyentuh kasus – kasus pesanan, sementara kasus – kasus besar yang dilaporkan masyarakat hanya di File dan ditindak lanjuti kalau ada kepentingan pencitraan.


    "Saat ini publik yang awam sudah teracuni narasi yang dibuat Novel cs dan tim kreatif Mata Najwa. Negara tak boleh kalah dengan sifat Radikal Novel Baswedan cs, ini bukan soal kualitas pendidikan dan keilmuan mereka, tapi negara telah mengetahui rencana busuk Novel Baswedan cs yang radikal dan sangat bernafsu menguasai KPK.

    Menurut saya, sikat saja semua pegawai KPK yang membangkang, karena mereka punya tujuan jahat merusak KPK dari dalam. Mereka ini kuat dugaan ditunggangi kepentingan kelompok tertentu yang akan merusak NKRI,

    "Presiden Jokowi tak perlu tersandra opini Publik, dan Ketua KPK harus tetap konsisten membersihkan pegawai KPK yang sudah terpapar Paham Radikalisme. Novel cs harusnya berterimah kasih hanya didepak dari KPK, coba kalau borok – boroknya Novel cs dibuka apa ga malu mereka.

    "Saya pribadi paham sepak terjang Novel cs, saya meminta Novel cs legowo dan tidak bikin Gaduh Negara. Mereka kan tetap bisa berkarya untuk Bangsa dan Negara dengan menjadi Penggiat Anti Korupsi, bahkan saya menantang Novel cs secara live kalau masih kekeh membuat kegaduhan,
    Saya tahu Novel cs ini menutupi kasus – kasus besar yang merugikan negara ratusan Triliun, pungkasnya. (Rifhan Selbhy)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini