Luwu (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,-Program utama pembangunan pertanian dalam upaya mewujudkan pembangunan pertanian Indonesia yang Maju, Mandiri dan Modern telah dicanangkan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Hal tersebut juga didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi dengan mencanangkan 3 Program Aksi, yang meliputi, Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), penyuluhan pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung petani pengusaha milenial, penyuluhan pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung program utama Kementan.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkalukju sebagai salah satu UPT BPPSDMP yang memiliki tugas utama melaksanakan pelatihan juga harus mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang profesional, mandiri, berdaya saing dan memiliki jiwa wirausaha.
Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan pelatihan teknis tematik Agribisnis Tanaman Padi guna meningkatkan kompetensi kelompok tani dalam hal agribisnis tanaman padi sehingga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang pemanfaatan sarana produksi secara optimal, perbaikan Teknik budidaya tanaman padi.
Koordinator BPP Lamasi, Sukimin mengucapkan banyak terimakasih karena pelatihan seperti ini sangat membantu petani.
Dikatakannya, "Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan agar kedepannya nanti kelompok tani binaan BPP Lamasi memahami bagaimana cara untuk meminimalisir kehilangan hasil dan mengetahui hal-hal terkait dengan Analisa Usaha Tani.” ungkapnya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menyampaikan bahwa untuk mencapai target dan kondisi ideal bagi pemenuhan kebutuhan pangan nasional, maka dituntut tersedianya SDM pertanian yang professional, mandiri, berdaya saing, dan jiwa wirausahawan.
"Untuk itu Kementan melalui BPPSDMP mengupayakan peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan serta didukung oleh program-program utama Kementan lainnya seperti Pelatihan Teknis Tematik." papar Dedi.
Pelatihan yang telah berlangsung tiga hari dari 17 s/d 19 hari ini yang diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari tiga Kecamatan yaitu Lamasi, Lamasi Timur dan Walenrang selama belajar di damping oleh fasilitator ahli dengan metode pembelajaran konvensional yang digunakan menyesuaikan keadaan peserta.
Suyatma salah satu peserta dari Kelompok Tani Harapan baru berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut sehingga kami petani lebih pahan cara proses agribisnis yang dapat meningkatkan profitas kelompok tani Kecamatan Lamasi, khususnya pada komoditas Tanaman Padi. (Al-Aziz/Yuli N).
