Muna Barat (Sultra), Kabartujuhsatu.news,-Seorang warga berinisial DM, asal Desa Nihi kecamatan sawerigadi kabupaten muna barat Sulawesi tenggara (Sultra) tengah mengalami nasib Naas karena telah tertipu oleh orang yang tidak di kenal melalui komunikasi aplikasi WhatsApp milik nya.
Awalnya Korban sedang mencari informasi tentang harga bibit PORANG di setiap Groub Facebook maupun WhatsApp,ternyata tanpa sepengetahuan korban tiba-tiba langsung berada di dalam salah satu Groub yang bernama PERMATANI MUBAR.
Setelah berada dalam group tersebut ada beberapa anggota group yang menawarkan beberapa produk bibit porang murah dan berkualitas.Namun si korban tertarik dengan salah satu tawaran anggota group yang bernama TOTOK MEINARKO asal kabupaten Jombang Jawa timur.
Setelah tertarik dengan tawaran bibit tersebut maka antara korban dan pelaku melanjutkan komunikasi lewat jalur pribadi lewat aplikasi WhatsApp pribadi masing-masing dengan tujuan memperjelas harga bibit porang tersebut untuk di sepakati.
Komunikasi terus berlanjut,si pelaku menawarkan bibit Umbi porang senilai 195.000/kilo dengan isi sekitar 100-150 biji di bulan September tahun 2020 kemarin.
Mengetahui harga bibit umbi porang yang murah maka dengan percaya dan tanpa menaruh curiga sedikitpun maka si korban memesan 16 kilo bibit umbi porang dengan total harga Rp 3.120.000,- dan langsung melakukan transaksi melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu BRI LINK yang ada di desanya ke nomor rekening bank BRI 450701013847532 atas nama TOTOK MEINARKO asal desa Dukuhdimoro kecamatan Mojoagung, kabupaten Jombang Jawa timur.
Korban mengakui si pelaku ini sebelum melakukan transaksi transfer dana harga bibit PORANG si pelaku secara transparan mengirimkan beberapa data pribadi termasuk alamat rumah yang di Kalimantan Timur dan di Jawa timur.
"Sebelum saya transfer saya baca-baca dulu biodata nya dari KTP,Kartu Keluarga,SIM dan alamat domisili nya saat ini di kabupaten Jombang Jawa timur, semua dia kirimkan makanya saya semakin yakin dengan si penipu ini"ucap korban kepada jurnalis kabartujuhsatu.news Kamis,15 Juli 2021 dini hari.
Lanjutnya, korban DM menceritakan setelah beberapa bulan berjalan bibit nya tak kunjung tiba di rumah nya,saat sipelaku di konfirmasi melalui WhatsApp nya si pelaku selalu banyak alasan untuk mengirimkan bibit tersebut
"Sabar yah pak bibitnya masih saya siapkan lalu saya langsung kirim dalam waktu 3 hari,ternyata saya chat lagi setelah 3 hari alasannya katanya pelaku dia mau kirim ternyata takut nya bibit busuk di perjalanan,saya sabarkan lagi, pokoknya banyak alasannya dia mau langsung berangkat sama-sama lewat mobil kontainer dia mau bawa langsung ke bau-bau di rumah nya pak Sahrul yang pesan 60 ton, sampai sekarang dia janji lagi saya Senin Minggu kemarin sampai sekarang tidak ada yang masuk uang di rekening ku.ucap korban dengan wajah Kesal dengan menirukan beberapa kata-kata pelaku melalui WhatsApp miliknya.
Saat di mintai kelanjutan nasib yang sedang di alaminya,korban akan melaporkan kasus ini ke Aparat penegak Hukum agar di tindak secepatnya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Data-datanya lengkap jadi gampang untuk di lacak ini dipenipu.Namanya TOTOK MEINARKO sesuai juga dengan nama nya di KTP dan nama di rekening nya.Sudah habis kesabaran ku hampir 1 tahun saya sabarkan untuk mengembalikan uang ku tapi penipu ini tidak ada itikad baiknya dan saya merasa di rugikan.tutup DM.
(Darlan)