Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto didampingi Elva Hartati saat menerima Dewan Pengurus Pusat GPMN yabg yang dipimpin Ketum Dady Palgunadi (Ist).
Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Utut Adianto didampingi Elva Hartati menerima Silahturahmi jajaran Dewan Pengurus Pusat Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN) yang dipimpin Ketua Umum Dady Palgunadi dan jajarannya, yakni Ali Nugroho, Nurdin, Dadang Mishal Yoftihe. Pada hari Selasa 24 Agustus 2021 di gedung Nusantara 1 DPR RI.
Ketua Umum Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN), Dady Palgunadi mengharapkan terkait program-program kerakyatan Pemerintah agar diperbanyak porsinya dalam struktur APBN 2022
demi penyelamatan rakyat dari pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
"Kami berharap pemerintah mendukung keberadaan organisasi masyarakat ini. Kami bukan hanya ngomong pencitraan politik saja. Mari kita urus rakyat bersama-sama. Kami akan berterima kasih dan rakyat akan sebut-sebut pihak-pihak yang membantu." kata Dady, Rabu, 25 Agustus 2021.
Penyampaian itu bertepatan dengan Agenda paripurna untuk membahas tanggapan pemerintah atas pandangan fraksi-fraksi terhadap RUU APBN 2022.
Dady menambahkan gerakan masyarakat ini tidak terbatas suatu kalangan tertentu saja. Namun akan bekerjasama dengan lembaga/instansi pemerintah dan semua pihak-pihak yang memiliki tujuan kesejahteraan rakyat.
"Kami siap bekerjasama kepada siapapun, mau Pak Presiden, Menteri atau bahkan partai politik untuk rakyat kita tercinta. Kalau ada relawan manapun ikut bergabung, dipersilahkan." ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gema Perjuangan Maharani Nusantara, Ali Nugroho menambahkan, penyelamatan rakyat dari pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional perlu diperjuangkan agar rakyat bisa melewati masa sulit ini.
"Oleh karena itu, GPMN sedang merencanakan pembuatan aplikasi 'Permohonan Rakyat ' dan E-Commerce 'Dagangan Rakyat' yang intinya agar rakyat jelata bisa mengakses program-program kerakyatan dan rakyat bisa jualan dagangannya sendiri." kata Ali, Rabu (25/08/2021).
Selain itu, sambung Ali, yang melatarbelakangi gerakan ini adalah kerinduan sosok kepemimpinan perempuan pembawa kesejahteraan dan atas kejayaan nusantara.
"Pernah ada raja Sultanah Safi'atuddin dari samudra pasai kerajaan islam pertama. Shima Maharani dari kerajaan Kalingga. Tribuana Tunggal Dewi dari Majapahit. Namun Bukan untuk kembali kemasa lampau. Kita hanya perlu cara mensejahterakan rakyat dan belajar menggali Kejayaan Leluhur Nusantara kita." tuturnya.
Ali pun berkeyakinan, dengan apa yang dimiliki Indonesia saat ini, baik SDA mau SDM lebih dari cukup mensejahterakan rakyat.
"Kalau SDAnya dicatat, Indonesia bisa jadi negara super kaya. Rakyat bisa makan tidur doank, bisa jadi kerjanya mendongeng. Kalau SDMnya bergerak mampu membantu kesejahteraan seantero nusantara." pungkasnya. (Nanda).