Ponorogo (Jatim), Kabartujuhsatu.news,-Sabtu malam minggu atau malam akhir pekan di Ponorogo Jawa Timur kali ini tampak beda dari tahun sebelumnya. Meskipun kondisi di tengah Pandemi, tapi kondisi di Ponorogo tidak begitu menegangkan seperti di kabupaten atau kota lainnya.
Pada Pandemi ini wajah Kota Reog tampak beda, sebuah icon baru kini muncul memancing perhatian warga Ponorogo yakni berdiri nya Monumen Merak yang di hiasi lampu pijar beraneka warna. Monumen ini terletak di jl. Hos Cokroaminoto yakni jalan yang baru saja di Sulap oleh Bupati Sugiri sancoko kini menjadi Pusat icon Kabupaten Ponorogo tepat nya di tengah Kota Ponorogo.
Monumen Merak inilah yang sempat viral di perbincang kan warga Jawa Timur. Pasal nya pasca berdiri nya Monumen Merak tersebut, beberapa Warga Ponorogo begitu antusias berbondong bondong ingin menikmati suasana malam akhir pekan di temani gemerlap lampu pijar dari Monumen Merak tersebut.
Bahkan Direktur Eksekutif Ponorogo institute, Erlangga Bicky sempat terkejut melihat peristiwa ini yang menimbulkan sebuah Kerumunan yang tepatnya di pusat Kota Ponorogo.
"Waktu itu saya terkejut melihat informasi ini dari kawan di Lapangan, gimana tidak.. Kabupaten Ponorogo yang baru saja turun di Level 3, kok ini sudah berani berkerumun tanpa memperhatikan Protokol Kesehatan yang setiap harinya di kampanyekan oleh Bupati Sugiri sancoko beserta jajaran nya," jelas Erlangga.
Erlangga Bicky yang saat itu sedang menghabiskan malam akhir pekan di rumah, sangat menyayangkan atas peristiwa tersebut. "Resah itu pasti, artinya Kampanye Protokol Kesehatan yang setiap hari terus di gencar kan itu hanya di anggap seperti jeda iklan di TV.. tidak ada manfaat nya. Tentu Saya pribadi sangat menyayangkan bila warga begitu abai dengan Protokol Kesehatan, yaa Meskipun sudah ter vaksin.. tapi yaa jangan lupa terhadap Protokol Kesehatan dan tetap jaga Kesehatan Badan," imbuhnya.
"Pada saat Ponorogo turun di Level 3, saya begitu berterima kasih kepada warga Ponorogo. Artinya mereka sadar akan penting nya Protokol Kesehatan.. tapi mengapa Anda tergiur dan goyah ketika icon baru ini berdiri di Kabupaten Ponorogo, hingga menyebabkan Anda lalai terhadap penting nya Protokol Kesehatan," imbuh Erlangga dengan rasa resah.
Direktur Eksekutif Ponorogo institute mengatakan kalau sampai Ponorogo naik di Level 4, ini bukan salah bupati tapi kembali pada kesadaran diri kita masing - masing. "Jangan salahkan Bupati dan Jajaran nya kalau sampai Ponorogo naik lagi pada Level 4. Bila Anda sadar penting nya Protokol Kesehatan di kehidupan sehari hari, tentu nya Anda tidak Berkerumun di sekitar menara merak tersebut. Meskipun Menara merak itu nampak indah pada malam hari, kalau anda sadar terhadap Protokol Kesehatan saya yakin Anda pasti enggan Berkerumun dan tetap di rumah jaga kesehatan."," kata Erlanggga.
Erlangga Bicky juga mengatakan setiap hari Pemkab Ponorogo selalu kampanye Protokol Kesehatan melalui media online hingga di papan reklame, yang sedang di gencar kan saat ini adalah 6M yakni: Mencuci tangan, Menggunakan masker, Menghindari makan bersama, Menghindari kerumunan, Menjaga jarak, Mengirangi mobilitas. (Muh Nurcholis)