Petani di Soppeng Terancam Gagal Panen
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Petani di Soppeng Terancam Gagal Panen

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 31 Agustus 2021, Agustus 31, 2021 WIB Last Updated 2021-09-01T03:04:47Z
    masukkan script iklan disini


    Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - Kondisi alam di Kabupaten Soppeng untuk musim tanam april september 2021 saat ini dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup tinggi hampir semua kecamatan merupakan daerah dengan curah hujan sedang sampai tinggi antara 800 sampai 2000 melimeter pertahun dengan demikian, tingginya curah hujan di Kabupaten Soppeng  mengakibatkan banjir.


    Tidak hanya permukiman warga, banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Soppeng, di 8 Kecamatan, Provinsi Sulawesi Selatan juga merendam ratusan hektare sawah petani. Akibatnya, padi yang mereka tanam beberapa bulan lalu di predikasi bakal mengalami gagal panen alias puso.


    Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Ir. Fajar ditemui diruang kerjanya mengatakan, dari data yang diterima, ada sekitar 3957,51 hektare sawah petani yang sudah diperediksi bakal mengalami puso. Padahal, padi petani sudah mulai menguning dan siap dipanen beberapa pekan kedepan. “Karena banjir ini, terpaksa para petani harus gagal panen musim ini,” ujarnya, Selasa (31/8/2021).



    Disampaikan, jika ditotal kerugian petani mencapai Rp108 miliar lebih akibat banjir. Itu belum termasuk biaya produksi tanam yang sudah mereka keluarkan.


    Banjir disebabkan akibat meluapnya Sungai Walannae yang tidak mampu menampung debit air yang tinggi karena curah hujan yang tinggi di hulu, akhirnya melimpas ke sungai lainya yang ada di Kabupaten Soppeng. Namun sungai ini juga tidak mampu menampung luapan air sungai Walannae hingga akhirnya masuk ke areal persawahan dan pemukiman ujarnya.



    Lanjut Kadis Pertanian Soppeng Ir. Fajar mengatakan. Harapan petani di wilayah Kabupaten Soppeng tersebut seketika pupus. Lahan pertanian yang berada di pinggir jalan utama Desa Desa itu berubah layaknya danau. Banjir dengan ketinggian 50-70 sentimeter merendam tanaman para petani. Tanaman warga lain seperti cabe, Bawang Merah, Jagung dan Kedelai juga turut terendam banjir. tandasnya.


    Senada yang disampaikam para petani soppeng yang menjadi korban sawah dan ladangnya terendam banjir mengatakan jika banjir tidak segera surut, maka tanaman mereka yang terendam banjir akan mati. Sehingga puso atau gagal panen pun harus mereka terima. (BN/Al-Aziz/Yuli N).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini