Nias (Sumut), Kabartujuhsatu.news, - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara menargetkan 10 ribu dosis vaksin selama dua hari dalam rangka akselerasi vaksinasi di Kepulauan Nias guna mempercepat pemulihan kesehatan nasional.
Agar target 10 ribu dosis vaksin bisa tercapai, Kapolda Sumut Irjen Pol Drs. RZ Panca Putra S., M.si mengajak sejumlah Pejabat Utama diantaranya Wakapolda Brigjen Pol Dr. Dadang Hartanto, SH., SIK, M.si, Irwasda Kombes Drs. Armia Fahmi, Karoops Kombes Desman Tarigan SH, Kabid Propam Kombes Donal Simanjuntak SIK, Kabid TIK Kombes Raja Sinambela SIK, dan Kabid Humas Kombes Hadi Wahyudi SIK., SH terbang ke Kepulauan Nias, Kamis (23/9).
Setibanya di Nias, Kapolda Sumut beserta rombongan langsung disambut Forkopimda se tempat. Selanjutnya bersama-sama meninjau vaksinasi yang diselenggarakan di SMA N 3 Gunung Sitoli.
Kepada awak media, Panca mengungkapkan Polda Sumut menargetkan 10 ribu dosis vaksin di Kepulauan Nias dengan pelaksanaan dua hari.
"Target 10 ribu dosis vaksin sebagai bentuk akselerasi vaksinasi di Kepulauan Nias yang diselenggarakan Polda Sumut," katanya usai meninjau Vaksinasi Merdeka yang diperuntukan bagi pelajar, masyarakat umum dan lansia.
Panca mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan berjalan sesuai aturan protokol kesehatan, Para peserta tetap memakai masker, menjaga jarak serta tidak menimbulkan kerumunan dan petugaspun mengatur alur Vaksinasi dengan sangat Baik
"Saya lihat masyarakat sangat antusias mengikuti vaksinasi, Artinya masyarakat sudah menyadari pentingnya menjaga kondisi tubuh tetap sehat serta meningkatkan imunitas agar terhindar Covid-19," ungkapnya.
Panca menambahkan, Polda sumut terus mempercepat vaksinasi diseluruh kabupaten/kota sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam menekan penyebaran Covid-19 serta pemulihan kesehatan agar aktivitas masyarakat kembali normal sehingga ekonomi kembali bangkit.
"Saya himbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak takut divaksin, Sebab vaksin sangat baik bagi tubuh dan menjaga kesehatan agar tidak terpapar Covid-19. Ayo vaksin," pungkasnya. (Leodepari)