Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,-Bupati Soppeng, H.A. Kaswadi Razak menghadiri acara Pesta Adat Pattaungeng (Tahunan) Masyarakat Tinco Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata, Kamis (23/09/2021).
Dikesempatan itu diawali laporan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Asis Makmur, M.Pdi sebagai leding sektor menaungi kebudayaan mengatakan," Secara etimologi "Pattaungeng" berasal dari kata "taung" dalam bahasa bugis yang artinya Tahun.
"Maka dengan demikian Pattaungeng adalah tradisi yang dilakukan setiap tahun, karena setiap tempat memiliki nilai sejarah, jelasnya.
Kata Dia, "Tujuan kegiatan ini untuk menjaga hubungan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah daerah serta melestarikan tradisi dan adat istiadat sebagai bentuk kekayaan budaya dan kearifan lokal yang harus dijaga dan dipertahankan, tuturnya.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Soppeng H.Syahruddin M Adam yang juga hadir dan diberi kesempatan menyampaikan sambutan, mengatakan bahwa,"
Alhamdulillah perayaan seperti ini tidak hanya sekedar dilakukan, tapi kegiatan ini merupakan suatu pelestarian nilai budaya dan warisan dari para leluhur serta memiliki makna yang dapat dipetik yaitu adanya rasa kebersamaan.
"Oleh karena itu, melalui kegiatan ini dapat menjadi pengingat tentang apa yang diwariskan oleh orang terdahulu kita.
"Saya selaku Ketua DPRD sangat mendukung apa yang menjadi program Bupati Soppeng diantaranya terkait pertumbuhan ekonomi Kabupaten Soppeng yang saat ini menjadi Kabupaten tertinggi di Sulsel pertumbuhan ekonominya, dan itu artinya ada kerjasama antara DPRD dan Bupati Soppeng dalam mengangkat kesejahteraan masyarakat, tandas Legislator DPRD dari partai Golkar 5 periode ini.
Dikesempatan terakhir Bupati Soppeng, H.A.Kaswadi Razak, SE dalam sambutannya mengatakan,"
Saya atas nama pemerintah daerah menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang masih melakukan berkomitmen pada hari ini untuk menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki, kita harus memahami dan mengetahui secara utuh makna Bumi Latemmamala, ujarnya.
"Walaupun kita masih berada dalam situasi dan kondisi pandemi, namun keberadaan kita di tempat ini merupakan salah satu simbol kebersamaan masyarakat Soppeng yang setiap tahunnya dilaksanakan.
"Kita harus yakin bahwa dibalik itu ada doa yang tidak kita ketahui dan tidak menutup kemungkinan itu adalah doa dari para leluhur kita, kata Bupati Soppeng 2 periode ini.
"Intinya keberadaan kita disini adalah salah satu cara kesyukuran kita, yang dibingkai dengan acara musyawarah, disini biasanya kelompok tani dan tokoh adat berkumpul untuk membicarakan banyak hal, terangnya.
Wakil Bupati Soppeng Ir.Lutfi Halide (baju merah dan memakai sarung/Makkalamping) bersama warga masyarakat (Ist).
"Disamping itu, ini adalah pertanda bahwa kita harus bangga dan memahami keberadaan La Temmamala dimana dia adalah Raja Soppeng yang pertama, sebut Bupati Soppeng mengingatkan.
"Saya harapkan hal ini sering dan selalu kita lakukan, karena budaya mengajarkan kita tentang kebaikan dan kehidupan untuk saling menghargai baik sesama manusia dan alam, Pungkas Andi Kaswadi Razak Bupati yang sangat menghormati adat dan budaya para leluhur ini.
Sekedar diketahui, Dalam acara pesta adat tersebut ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya Mappadendang dengan tabuhan alat tradisional seperti gong, gendang, dan lainnya. Iringan musik tersebut diikuti oleh tarian Mallangi Arajang.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan satu kerbau sebagai wujud rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan oleh yang Kuasa dan beberapa kegiatan lainnya.
Turut hadir, Wakil Bupati Soppeng, Ketua MARS (Majelis Raja Sultan) Kab. Soppeng, Kadis Pariwisata, pemuda dan Olahraga, Camat Lalabata, Lurah Ompo, dan para tokoh adat. (Red/Humas).