Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,- Penyuluh KB menggelar Penyuluhan keluarga berbasis kelompok dengan menggandeng pemateri Penyuluh Agama kecamatan Donri-Donri yang dilangsungkan di rumah data Desa Sering Kecamatan Donri-Donri, Rabu (15/9/2021).
Mengawali kegiatan penyuluhan berbasis kelompok tersebut, Saiful koordinator penyuluh KB kecamatan Donri-Donri mengungkapkan bahwa Pembangunan kependudukan dan keluarga berencana bertujuan untuk mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
Ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri serta mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahgiaan lahir dan batin, jelasnya.
Kata Dia, Secara garis besar menyatakan bahwa keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan keluarga kecil dan berkualitas, untuk itu ketahanan keluarga melalui Bina Keluarga dalam pengelolaan dan aktifitasnya perlu dimaksimalkan, terangnya.
Sementara itu Kepala Desa Sering Muh.Tang, SE saat membuka kegiatan penyuluhan berbasis kelompok ini dalam sambutannya mengatakan, "Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini yang tentunya agar dalam keluarga dapat lebih optimal dalam pembinaan, khususnya dalam pembinaan keagamaan, ungkapnya.
"Saya berharap sinergitas penyuluh agama untuk terus membina para keluarga dan atau kelompok yang ada di 4 Dusun di Desa Sering, Imbuhnya.
Dalam kegiatan ini selaku pembawa materi Hj.Masniah, S.Ag Penyuluh Agama Kecamatan Donri-Donri.
Dalam pemaparannya, Penyuluh teladan Kemenag kabupaten Soppeng ini menyampaikan penyuluhan keluarga dari sudut pandang agama.
Dikatakannya, "Yang perlu diketahui bahwa pondasi utama keluarga yaitu harus memiliki surat akta nikah yang sah yang diterbitkan oleh Kantor urusan agama, jelasnya.
Peraih Penyuluh teladan tingkat provinsi Sulawesi Selatan ini lanjut mengatakan, "Ketahanan keluarga terdiri dari 3 aspek yang harus diketahui yakni pertama dari aspek ketahanan fisik, kedua Aspek Ketahanan sosial dan ketiga aspek ketahanan Psikologis, paparnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa keharmonisan rumah tangga ada 8 fungsi yang perlu di pertahankan yaitu 1. Fungsi Agama, 2. Fungsi Sosial Budaya, 3, Fungsi Cinta Kasih, 4, Fungsi Perlindungan, 5. Fungsi Reproduksi, 6. Fungsi Pendidikan, 7, Fungsi Ekonomi serta 8. Fungsi lingkungan, urai Hj.Masniah.
Dirinya tidak menampik bahwa sesungguhnya ada sangat banyak sumber motivasi yang bisa menjadi energi untuk mempertahankan keutuhan dan keharmonisan keluarga, katanya.
"Masing-masing memiliki kekuatan yang berbeda-beda tergantung seberapa besar kemampuan kita dalam mempertahankan keutuhan keluarga, pungkasnya.
Usai penyampaian materi ditutup pembacaan doa oleh Haderi, S.Ag penyuluh agama.
Kegiatan ini di hadiri Para kader KB, Para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, Majelis Taklim dan PKK. (Red).