Lampung Selatan, Kabartujuhsatu.news-
Beredar chat yang bertuliskan antara lain
"Assalamuaikum
Mengharapkan kehadiran penerima dana BOS Kinerja, pada :
Hari : selasa , 5 oktober 2021
Pukul : 12 siang
Tempat : Di cafe d,SAS depan kodim Lampung Selatan
Acara : ngobrol bareng
Mengingat penting nya acara tersebut harap hadir tepat waktu
Terima kasih"
Chat tersebut diduga berasal dari El, Oknum K3s Jati Agung kepada kepala sekolah di Jati Agung yang terdaftar sebagai penerima Bos Kinerja.
Kenudian pada siang menjelang sore pada hari selasa, (05-10-2021) beredar lagi chat yang berbunyi
"Tolong kalau d kasih share an itu d respon bu"
"Ditunggu org dinas"
"Jangan terkesan mengabaikan"
"Saya kan juga diperintah"
Chat tersebut diduga juga chat El oknum K3s Jati Agung kepada kepala sekolah penerima Bos Kinerja di Jati Agung karna kemungkinan diatara penerima Bos Kinerja mengabaikan perintah El untuk berkumpul di Cafe d,Sas Kalianda.
Menurut sumber yang dapat dipercaya El mengajak kepala sekolah penerima Bos Kinerja berkumpul dalam pertemuan tersebut guna melakukan pengkondisian pembelanjaan bantuan Bos Kinerja kepada salah satu pengusaha Siplah yang sudah membangun komunikasi sebelumnya kepada pihak Dinas Pendidikan dan El.
Beberapa sumber yang lain menceritakan bahwa El selaku K3s juga diduga mengkondisikan pungutan sejumlah Rp. 6000 rupiah per siswa per Dana Bos cair dari seluruh siswa SD di Jati Agung berjumlah hampir 2000 orang setiap kali dana Bos turun dengan alasan untuk operasional K3s ke dinas dan untuk menutupi kegiatan pramuka, rapat kepala sekolah dan untuk akomodasi bila ada kunjungan pemerintah tingkat dua Lampung Selatan.
Ditempat terpisah M. Qodri Srialago SH selaku Ketua LSM Pembinaan Kreativitas Anak Bangsa ( PKAB ) menyayangkan bila kedua hal tersebut benar dilakukan oleh oknum K3S sekakigus Kepala Sekolah SDN 3 Jati Agung.
Menurutnya dua hal yang diduga dilakukan oknum K3s tersebut merupakan hal yang keluar dari ketentuan hukum dan merupakan pelanggaran.
"Terkait hal ini, saya rasa sangat menarik untuk ditelusuri kebenaran nya, kami selaku LSM akan membentuk tim guna menelusuri kebenaran nya. Bila ternyata dugaan itu benar kemungkinan kami akan melakukan langkah-langkah mengiring persoalan ini ke ranah hukum guna memberikan efek jera".
Sementara sampai dengan berita ini dinaikkan El selaku K3s dan Pihak Dinas Pendidikan belum dapat dimintai keterangan ( Tomi dan Tim )