Kota Bogor diharapkan sebagai Kota Tanpa Tawuran. Ini sesuai dengan filosofi "Gemah Ripah loh jinawi" sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Ketua Umum FKDM yang juga Walikota Bogor DR. Bima Arya
Bogor (Jabar), Kabartujuhsatu.news,-Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kota Bogor mengadakan Focus Group Discussion pada Rabu (13/10)pagi di Hotel Permata, Jl. Pajajaran 35, Bogor. Adapun tema kali ini "Melalui Fokus Grup Diskusi (FGD) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) : Kita Cegah Tawuran di Kota Bogor.
Hadir Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bogor Drs. Dadang Sugiarta, M. Si membuka acara yang dimulai sejak pukul 9 pagi dan diikuti oleh 36 orang peserta dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).
Sebagai nara sumber hadir dari unsur Polresta Bogor Kota diwakili oleh Kasat Intelkam, unsur Danrem 061 Suryakencana diwakili oleh Kolonel Infantri Mahesa, dan Kepala Kantor Cabang Wilayah II.
Acara dimulai dari registrasi peserta, pembukaan dengan pembacaan doa yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan laporan Penyelenggaraan dan sambutan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bogor.
Dalam sambutannya, Drs. Dadang Sugiarta, M.Si mengatakan bahwa saat ini ada 3 klasifikasi Tawuran, yaitu Tawuran Ormas, Tawuran Pelajar, dan Tawuran Warga.
"Untuk ormas ormas yang melakukan Tawuran, akan kami lakukan pembinaan dengan cara memberikan Teguran 1,Teguran 2,dan Teguran ke-3. Setelah itu, maka ormas akan diberikan sanksi dengan pembekuan ormas tersebut." kata Dadang dalam sambutannya.
Salah seorang peserta FGD pagi ini, Yulia Lahudra S.Pd,MM sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Kepala Kesbangpol yang mengatakan bahwa kita harus berpikir ke depan dan mengevaluasi apa yang telah terjadi di masa silam. Ini pandangan yang bijak dari seorang Kepala Kesbangpol Kota Bogor. "Tutup Yulia Lahudra.