Warga Kota Bogor Tolak Swastanisasi Kebon Raya Bogor
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Warga Kota Bogor Tolak Swastanisasi Kebon Raya Bogor

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 14 Oktober 2021, Oktober 14, 2021 WIB Last Updated 2021-10-15T05:05:49Z
    masukkan script iklan disini

    Bogor (Jabar), Kabartujuhsatu.news,-Kebon Raya Bogor merupakan salah satu destinasi lokal dan nasional. Dan bahkan di tingkat dunia pun menjadi pusat perhatian bagi kalangan pencinta tumbuhan langka dan tua. 

    Sayangnya keasrian Kebon Raya Bogor (KRB) mulai terusik. Beredar isu kekuatan kapital asing dan para komprador dalam negeri mulai melirik potensi bisnis dari KRB. 

    KRB yang awalnya asri, tenang, damai dan tentrem mulai membuat gelisah warga. Ada sumber informasi yang menduga KRB bakal dikuasai oleh asing. Ini tentu akan menjadi malapetaka bagi anak dan cucu bila benar ada rencana membangun Wahana Permainan di sana. 

    Alasan masyarakat Kota Bogor menolak Kebon Raya Bogor untuk dilakukan Swastanisasi sebagai berikut :

    1. Proyek wahana permainan pasti akan merusak lingkungan yang awalnya asri menjadi disibukkan dengan datangnya orang - orang yang hanya bertujuan untuk menikmati wahana lingkungan ketimbang bidang keilmuan.

    2. Akan terjadi kerusakan struktur tanah dengan Properti yang akan ditanamkan dalam areal Kebon Raya Bogor.

    3. Akan terjadi disparitas atau terbelahnya sosial ekonomi masyarakat dengan dibangunnya wahana.

    4.Merusak cadangan air di sana dengan dibangunnya Properti modern di areal konservasi alam terluas Kebon Raya Bogor, di kota Bogor.

    5.Merusak tatanan kehidupan masyarakat yang aman dan damai selama ini dan berganti dan memasuki tatanan masyarakat yang hedonistik.

    "Untuk itu maka kami membuat PETISI menolak Pembangunan Wanana Tempat Bermain di Kebon Raya Bogor.Petisi sederhana ini dibuat secara online dan off LINE dengan klasifikasi data sebagai berikut :

    Nama/Alamat/nomor tel/Tanda tangan," Ungkap Yulia Lahudra S.Pd, MM salah seorang Akademisi dan Pengamat Lingkungan Hidup.

    (Sw).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini