Gowa (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,-Upaya penguatan kapasitas sumber daya manusia pertanian terus dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya pada penerapan analisa keuangan untuk mendukung pengembangan usaha tani yang berorientasi laba.
Kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) merupakan suatu program Integrasi Partisipasi Pertanian yang turut melibatkan Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan yang bekerjasama dengan masyarakat petani dan semua pihak yang terkait baik di dalam dan sekitar daerah Irigasi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap kegiatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik.
"PLEK IPDMIP menjadi salah satu program untuk memperkuat SDM dan juga bagian pengelolaan kelompok tani. Untuk itu, kita berharap peserta bisa mengikuti pelatihan dengan serius dan diimplementasikan di lapangan," tuturnya.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, kegiatan PLEK merupakan bagian program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, agar petani dapat menyusun dan merencanakan keuangan usaha tani sehingga keuangan usaha tani mereka dapat terkontrol dan dapat memanfaatkan layanan perbankan, sehingga kesejahteraan petani dapat terwujud," tutur Dedi.
Upaya mendukung keberhasilan program tersebut perlu adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada kelompok tani, salah satunya melalui Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku bekerjasama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
Kali ini ada 90 peserta diantaranya dari Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo dan Sidrap yang berlatih di BBPP Batangkaluku selama 3 hari mulai 10-12 November 2021.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Sabir meminta peserta dapat menyimak secara baik dan rinci pembelajaran pengelolaan keuangan ini.
"Karena petani harus tahu pengelolaan keuangan, supaya petani bisa mengevaluasi usaha yang dilakukan," katanya.
“Tujuan mensejahterakan petani apakah sudah kelihatan? Adakah perbedaan antara sebelum dan saat berjalannya program ini?,”tanya Sabir.
Oleh karena itu peserta pelatihan literasi dan edukasi keuangan di tingkatkan terus kompetensinya sehinggat tujuan program ini secara optimal dapat terwujudkan.
Lanjut, sabir mengungkapkan bahwa lahan pertanian dari tahun ketahun mengalami penciutan oleh karena itu peningkatan produktivitas dan provitas wajib dilakukan walaupun di lahan yang terbatas.
Ada 3 aspek pengungkit peningkatan produksi yakni teknologi, kebijakan pemerintah, dan sumber daya manusia yg kompeten dan profesional. Itulah poin yang menjadi pegangan kita sebagai penyuluh yang ingin sukses dan jadilah penyuluh yang sedikit berharap tapi lebih banyak bertindak.
Di waktu bersamaan juga digelar Bimbingan Teknis Mekanisasi Pertanian yang dihadiri sebanyak 30 orang petani yang berasal dari Serang-Banten, Cilacap-Jawa Barat, Jombang –, Jember-Jawa Timur, Minahasa dan Bolaang Mangondow –Sulawasi Utara.
Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bimtek Mekanisasi Pertanian yang dilaksanakan selama 3 hari, dari 10 – 12 Nomvember 2021, selalu menjaga jarak, mengenakan masker, membersihkan tangan sebelum dan sesudah acara, serta kegiatan dilakukan lebih banyak di ruangan terbuka.
Budi Putra, Widyaiswara BBPP Batangkaluku mengatakan BIMTEK ini merupakan hal yang penting sekali supaya para petani di Kabupaten yang memiliki alsintan atau para petani yang mendapat bantuan alsintan dari pemerintah mampu mengoperasikan, merawat dan memperbaikinya dengan baik dan benar.
Adi, salah satu peserta sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Kami merasa sangat atusias dan berterimakasih kepada BBPP Batangkaluku yang telah mengadakan kegiatan BIMTEK seperti ini.
Dengan adanya bimtek ini, dapat menambah pengetahuan tentang pengoperasian alsintan sehingga dapat mempercepat pengolahan tanah dan pelaksaaan,” ungkap Adi.
Selain itu Adi berharap agar bimtek alsintan ini yang tidak terputus, agar para petani dan dapat mengerti dan memahami cara pengoprasian, perawatan dan troubleshooting Alsintan dengan baik dan benar. (Al-Aziz/Yuli N).