Mungkin akhir-akhir ini kita sering menyaksikan banyak pejabat yang mengucapkan salam lintas agama. Salah satu ucapan salam yang popular adalah “Namo Buddhaya”. Apa sebenarnya arti ucapan tersebut?
Jika kita telaah, ternyata, namo Buddhaya artinya adalah : “Terpujilah Buddha!”
Dalam sebuah situs online agama Budha ditulis: “Namo Buddhaya” bukanlah salam, tetapi ungkapan penghormatan seseorang kepada Buddha. Artinya adalah Terpujilah Buddha (yang telah merealisasi pencerahan Agung).
Jadi, menurut pemeluk Budha, ungkapan ‘namo buddhaya’ adalah satu bentuk pujian kepada Tuhan-nya orang Budha.
MUI Jawa Timur secara terbuka telah mengimbau agar umat Islam jangan mengucapkan salam ‘berbagai agama’.
Itulah tugas ulama sebagai pewaris Nabi, maka ulama harus menyampaikan kebenaran dengan cara-cara yang baik.
Jika ada yang menolak imbauan MUI dalam soal ucapan salam ini, maka itu merupakan tanggung jawabnya sendiri.
Ulama sudah melaksanakan tugasnya, dan jika ada orang Islam sendiri yang mengecam imbauan MUI, maka biarlah dia yang menanggung akibatnya.
Setiap muslim tentu paham, bahwa dalam soal ucapan salam, orang muslim pun mengikuti contoh Nabi Muhammad saw. Bagi seorang muslim, mengucapkan salam termasuk ibadah.
Islam punya salam yang khas Islam yakni “Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh“.
"Jangan sampai kita mengharapkan terjadinya kerukunan antar manusia, tetapi tidak mendapatkan ridha dari Allah SWT, pungkasnya.