Ketum GP Ansor Angkat Bicara Terkait Penggunaan Kalimat Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamith Thorieq
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Ketum GP Ansor Angkat Bicara Terkait Penggunaan Kalimat Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamith Thorieq

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 19 November 2021, November 19, 2021 WIB Last Updated 2021-11-19T13:04:18Z
    masukkan script iklan disini
    Sukardi, SHi Ketua Umum GP Ansor Kabupaten Soppeng (Ist).

    Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,-Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Cabang Soppeng, Sukardi, S.Hi angkat bicara setelah beredarnya surat yang menggunakan kalimat “Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamith Thorieq". Juma'at 18/11/2021

    Surat yang dimaksud adalah kegiatan kajian spesial dalam rangka peresmian mesjid Al Zam-zam di kecamatan donri-donri yang rencananya akan menghadirkan Ustas Khalid Bassalamah.

    Ansor Soppeng yang merupakan salah satu Banom NU merasa penting untuk menglarifikasi penggunaan kalimat tersebut, karena sejatinya kalimat tersebut merupakan kalimat penutup pidato dan surat-menyurat khas warga NU.

    Sementara kegiatan tersebut menghadirkan pembicara yang sering menyerang amaliah warga NU, tandas Sukardi Ketua Ansor Soppeng.

    Hal tersebut dimaksudkan untuk menjawab kegelisahan jamaah Nahdiyyin setelah surat yang dimaksud beredar, ujarnya.


    “Kami khawatir Jamaah menggap kegiatan ini adalah kegiatan Nahdatul Ulama sementara pembicaranya adalah orang yang sering menyerang dan atau melecehkan amaliah-amaliah Nahdatul Ulama seperti Maulid, Barazanji, Tahlilan dan beberapa amaliah lainnya, katanya.

    "Olehnya itu kami tegaskan ini bukan kegiatan NU dan tidak direstui oleh NU makanya kami berharap Jamaah Nahdiyyin tidak perlu menanggapi surat ini” terang Sukardi.

    Selanjutnya sebagai langkah kongkrit yang dilakukan, sukardi menemui pihak panitia dan mengklarifikasi akan hal tersebut.

    Berdasarkan pengakuan dari panitia bahwa surat tersebut langsung datang dari makassar dan setelah di klarifikasi kepada pihak pembuat surat bahwa kalimat tersebut ditulisnya hanya karena biasa di dengar, beber Sukardi menirukan perkataan panitia.

    Sekedar diketahui permasalahan ini pada akhirnya kedua belah pihak, baik GP Ansor dan panitia bersepakat menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan, dan pihak panitia bersedia menarik surat yang telah beredar dan menggantinya dengan kalimat yang lain demi menghargai Jamaah Nahdiyyin.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini