Makassar, Kabartujuhsatu.news,-Dalam Rangka Penguatan Kelembagaan Pertanian di Perdesaan melalui Transformasi Cocoa Doctor Menjadi P4S , Pusat Pelatihan Pertanian (Program READSI) bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian menyelenggarakan Workshop Manajemen Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya ( P4S) Program Readsi.
Workshop ini dilaksanakan selama 3 hari efektif dari tanggal 09 November 2021- 11 November 2021 Hotel Claro Makassar.
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kebijakan pengelolaan dan Pengembangan Kelembagaan P4S, Diketahuinya peran dan program kerja Forum Komunikasi P4S dalam mendorong kemandirian dan keswadayaan , tersusunnya paket pembelajaran dalam pelatihan maupun permagangan di P4S, serta tersedianyan informasi dan pelaporan kegiatan P4S melalui sistem berbasis online.
Dalam Laporan Persiapan Project Manajer READSI menyampaikan Program Readsi dan Mars memiliki kerjasama dan berkomitmen dalam pengembangan SDM Pertanian khusususnya dibidang Kakao salah satunya dalam bentuk pelatihan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas SDM Petani, Penyuluh, widyaiswara dan Fasilitator Desa.
Salah satu inisiatif dalam kerjasama tersebut adalah penguatan kelembagaan pertanian di perdesaan melalui transformasi Cocoa Doctor menjadi P4S.
Modalitas MARS melalui Cocoa Doctor sebagai model wirausaha Kakao di desa memiliki peran dan tujuan serupa dengan peranan P4S Sebagai modalitas kelembagaan Petani dibawah Badan PPSDMP.
Kepala BBPP Batangkaluku Sabir mengatakan kebijakan pengelolaan dan pengembangan Kelembagaan P4S adalah salah satu wahana pembelajaran dalam rangka merubah pola piker subsistem tradisional masyarakat tani di pedesaan adalah Pusat pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya , P4S merupakan suatu lembaga pelatihan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya dimana para petani belajar dari instruktur-instruktur P4S yang dianggap lebih maju dalam mengelola usahataninya serta hasil produksinya layak dicontoh atau ditiru petani lainnya.
Hal ini merupakan wujud nyata partisipasi aktif petani, khususnya petani maju yang usahanya layak dicontoh dan ditiru oleh petani lainnya dalam mempercepat penerapan teknologi baru dibidang pertanian/ agribisnis di tingkat petani dan masyarakat perdesaan.
Kondisi ini selanjutnya akan terus mendorong peran p4S semakin sangat strategis , oleh karena itu Pusat Pelatihan pertanian Progrm READSI terus berupaya untuk memberdayakan P4S melalui pembinaan secara berkesinambungan baik dari aspek manajemen permagangan , metodologi transformasi informasi dan pengetahuan, maupun pengembangan usaha.
Dihadapan 43 orang peserta, Sabir berharap Transformasi cocoa doctor menjadi P4S diharapkan dapat memberikan dorongan penumbuhkembangan P4S di Lokasi Program READSI serta bertambah banyaknya kegiatan pelatihan-pelatihan swadaya petani kepada petani yang lebih efektif dan massif. Petani dapat belajar , berlatif, magang dari petani maju lainnya dengan lebih efektif.
Beliau mengajak seluruh stake holder Program Readsi, Kepala Dinas, FK P4S dan seluruh P4S untuk melakukan transformasi kelembagaan modern berorientasi 4.0 dengan internet of thing ( IOT) serta dengan modalitas keswadayaan , berbagi pengetahuan dan keterampilan melakukan pendampingan kelompok tani dan petani berbuat untuk pertanian yang lebih baik.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo diberbagai kesempatan mengatakan peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementan.
“Dengan SDM pertanian yang berkualitas, kita akan meningkatkan produktivitas pertanian,” tegas Mentan Syahrul.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan P4S merupakan lembaga pelatihan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh petani secara swadaya, baik perorangan maupun kelompok.
P4S juga berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan SDM pertanian dalam bentuk pelatihan dan pemagangan dari oleh dan untuk petani serta masyarakat perdesaan.
(Erma.D/BBPP-BK)