Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Perjalanan panjang telah dilalui oleh Yulia Lahudra dan Tim Panitia Pameran Lukisan Maestro Muhamad Idris, pelukis 4 zaman.
Perjalanan pertama diawali oleh rencana untuk menagih pembayaran lukisan dari Diva Rossa, hingga timbul ide bagus untuk membuat Pameran saja, bukan semata menagih pembayaran yang konon diminati oleh Rossa sehingga dilukislah sosok profil Diva satu itu.
"Mulai dari N binti I kepedulian kami terbentuk untuk membantu mengurus karya Opa Idris - - demikian kami biasa memanggil lelaki gaek usia 82 tahun ini," tutur Penanggung Jawab Pameran Lukisan Yulia Lahudra S.Pd MM PhD, Sabtu (27/11) sore di Jakarta.
"Keseriusan dimulai Kamis (2/9) saat saya jumpai anggota Tim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan kemudian berlanjut Kamis (9/9) hingga seterusnya," lanjut Yulia.
Dosen Statistik yang satu ini kemudian menjelaskan bagaimana lika-liku Kepanitiaan yang bongkar pasang. Mulai keluarnya Z dan Y, mundurnya H, dan keluarnya dari Group Kepanitiaan S tadi malam setelah Kamis(25/11) dengan menimbulkan tanda tanya. Dan masih setia bertahan A hingga menjelang Rabu (1/12) depan.
"Syukur Alhamdulillah, akhirnya Sekjen DPD RI sudah memberikan tempat pameran di DPR RI, tepatnya di depan Nusantara V untuk Rabu(1/12) sampai 11/12 2021 nanti."Lanjut Yulia.
Perempuan ini menyatakan terimakasih atas support dan perhatian yang diberikan oleh Ketua DPD RI AA LaNyala Mahmud Matalitti karena aksesnya mempercepat keluarnya perizinan pameran.
Ia acungkan jempol untuk anggota panitia Ayu yang telah mengkonsolidasikan boots UMKM yang berpartisipasi. Ada 15 unit boots yang dibuka di sekitar acara pameran dari super karya seni lukis Maestro Muhamad Idris.
"Saya umumkan kepada khalayak ramai bahwa untuk beberapa lukisan yang terjual sebelum pameran akan dilepas dengan harga perkenalan Rp. 100.000. 000 saja," tutup Yulia sambil menunjukkan lukisan "Bahagia di Hari Tua".
Published : SW