Direktur INES Bongkar Hasil Survey Capres 2024, 2 Ketua Parpol Bersaing Tipis
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Direktur INES Bongkar Hasil Survey Capres 2024, 2 Ketua Parpol Bersaing Tipis

    Kabartujuhsatu
    Minggu, 12 Desember 2021, Desember 12, 2021 WIB Last Updated 2021-12-12T22:35:31Z
    masukkan script iklan disini

    Illustrasi.

    Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Hasil Jajak Pendapat Masyarakat untuk mengukur tingkat keterpilihan Tokoh Sebagai Calon Kuat Presiden RI Ke 8 dan keterpilihan Parpol pada Pemilu 2024.


    Jajak Pendapat ini dilakukan terhadap 2200 Warga negara Indonesia yang sudah berumur diatas 17 tahun, dengan mengunakan metode survei  kepada Responden terpilih secara proposional penyebarannya di 34 provinsi, dan pengambilan dan penentuan sample mengunakan metode multistage random sampling, survei dilakukan dengan tatap muka dan melalui sambungan telepon, hasil survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan Margin of Error -/+ 2,1 persen, Jajak Pendapat dilakukan mulai tanggal 25 November sd 7 December 2021.


    Suksesor Jokowi Yang Diinginkan Masyarakat


    Hasil dari survei jajak pendapat terhadap 2200 warga negara Indonesia yang sudah berumur diatas 17 tahun menunjukan bahwa Kemampuan dan Pengalaman Tokoh yang diinginkan sebagai Presiden RI setelah Presiden Jokowi adalah Tokoh yang mampu memulihkan kehidupan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.


    Hal ini tergambar dari jawaban 89,3 persen respoden yang menginginkan presiden yang bisa meneruskan program program Jokowi dan bisa memulihkan perekonomian masyarakat akibat dampak covid 19 dan sebanyak 5,1 persen Presiden yang tegas dan berwibawa, dan sebanyak 5,6 persen tidak memberikan pendapat.


    1.Hasil Survei Menunjukan bahwa 74,6 persen masyarakat mengetahui untuk Pemilihan Presiden disyaratkan bagi Pasangan Calon Presiden yang akan maju diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu sedangkan 20,7 persen tidak tahu sama sekali dan sebanyak 4,7 persen tidak menjawab.


    Hal ini menunjukan bahwa mayoritas masyarakat mengetahui dan paham tentang Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum disebutkan "Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya".


    2.Dengan mengetahui dan paham tentang mekanisme Pilpres, maka ditanyakan juga kepada 2200 responden yang tersebar di 34 provinsi secara proposional, dengan pertanyaan tokoh parpol mana yang punya pontensi maju di Pilpres 2024 maka jawaban dari 2200 responden  sebanyak 74,6 persen menyatakan bahwa Ketua Umum Parpol lebih punya kesempatan dan pontensi untuk diusung sebagai Capres. dan sebanyak 20,3 persen menyatakan kader parpol dan tokoh non parpol sedangkan sebanyak 5,1 persen tidak menjawab.


    Dari hasil survei ini menunjukan bahwa masyarakat menilai Ketum Parpol memiliki kans lebih besar untuk dicalonkan sebagai Capres.


    3.Dari nama nama Ketua Umum Parpol yang memiliki kursi di DPR dan kemudian ditanyakan Ketua Umum Parpol mana yang paling dikenal oleh 2200 responden maka hasilnya Megawati Sukarnoputri dikenal oleh 99,1 persen responden, Prabowo Subianto 98,9 persen, Surya Paloh 90,7 persen
    Airlangga Hartarto  83,8 persen,
    Muhaimin Iskandar 70,8 persen
    Agus Harimurti Yudhoyono 67,8 persen, Zulkifli Hasan 54,9 persen
    Suharso Monoarfa 21,7 persen
    Ahmad Syaikhu 10,2 persen.


    4.Ketika dilakukan simulasi nama nama Ketum Parpol kepada 2200 Responden dengan pertanyaan Jika digelar Pemilihan Presiden hari ini dari 9 nama Ketum Parpol mana yang akan ibu/bapak pilih? maka hasilnya Airlangga Hartarto dipilih sebanyak 30,8 persen, Prabowo Subianto 27,9 persen, Megawati Soekarno Putri 9,2 persen, Muhaimin Iskandar 6,9 persen, Agus Harimurti Yudhoyono   6,7 persen, Zulkifli Hasan 2,1 persen, Surya Paloh 1,7 persen, Suharso Monoarfa 1,1 persen dan yang tidak memilih 13,6 persen.


    5.Hasil Simulasi antara 4 Ketua umum Parpol ( Golkar, Gerindra, PKB dan Demokrat) dengan Tokoh Tokoh Non Ketua Umum Parpol yang diketahui dari jejak digital masuk dalam bursa Capres, kemudian ditanyakan secara terbuka diberikan pertanyaan siapa dari tokoh tokoh tersebut yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini? maka hasilnya
    Airlangga Hartarto unggul menjadi pilihan publik yang tertinggi dengan tingkat keterpilihan 14,8 persen,Prabowo Subianto 13,7 persen, Ganjar Pranowo 13,1 persen,  Muldoko 6,2 persen, Gatot Nurmantyo 6,1 persen, Puan Maharani 5,2 persen , Anies Baswedan 3,7 persen,Susi Pujiastuti 3,6 persen,Agus Harimurti 3,1 persen, Gibran Rakabuming 2,9 persen, La Nyalla Mataliti 2,7 persen, Muhaimin Iskandar 2,3 persen, Erick Thohir 2,1 persen, Ridwan Kamil 1,8 persen, Sandiaga Uno 1,6 persen dan yang tidak memilih sebanyak 17,1 persen.


    6.Dengan Pertanyaan metode  tertutup mengunakan kuisioner kepada 2200 responden dengan disodorkan nama nama tokoh baik dari cluster Ketum Parpol & Non Parpol, jika pilpres digelar hari ini maka Tokoh yang dipilih oleh para respoden, menempatkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebagai Bakal Capres yang paling memiliki tingkat keterpilihan paling tinggi dengan dipilih oleh 20,8 persen, disusul Prabowo Subianto 18,1 persen, Ganjar Pranowo 10,7 persen,  Moeldoko 6,3 persen, Gatot Nurmantyo 5,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,3 persen, Puan Maharani 4,2 persen, Susi Pudjiastuti 3,6 persen,Gibran Rakabuming 3,3 persen,Anies Baswedan 3,2 persen, Muhaimin Iskandar 1,8 persen ,Erick Thohir 1,6 persen ,La Nyalla Mataliti 1,3 persen , Sandiaga Uno 1,1 persen , Ridwan Kamil 1,1 persen dan yang tidak memilih 13,2 persen.


    7.Dari hasil survei jajak pendapat 2200 responden jika pileg digelar hari ini PDI Perjuangan masih menjadi pilihan yang tertinggi dengan tingkat keterpilihan 16,1 persen, Golkar 15,9 persen, Gerindra 15,6 persen, PKB 6,2 persen, Partai Demokrat 6,1 persen, Nasdem 5,8 persen, PKS 4,4 persen, PAN 3,3 persen, PPP 2,2 persen dan PRIMA 2,1 persen ,Perindo 1,8 persen, Partai Garuda 1,8 persen, PSI 1,7 persen ,Hanura 1,4 persen, Gelora 1,3 persen, Berkarya 1,1 persen, partai Umat 0,9 persen, PKPI 0,7 persen dan yang tidak memilih 11,6 persen.


    Direktur Eksekutive INES
    Tri Permadi.SE

    Published : Herwan, SH, M.Si


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini