Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Dalam ukuran tahun lahir, Muhamad Idris adalah pelukis 4 zaman, yaitu zaman pra kemerdekaan(pra 1945), zaman Kemerdekaan, zaman Konflik ideologi (1965), zaman Reformasi (1998).
Tepatnya Muhamad Idris lahir Senin 5 Juni 1939 di Jakarta merupakan pelukis sekaliber Basuki Abdullah, Affandi, dan Nyoman Gunarsa.
Tidak sedikit yang dibandrol dengan harga miliaran dan beberapa di antaranya ada juga yang berharga senilai Rp. 200.000.000. Luar biasa, bukan?.
"Saya melukis dengan inspirasi full sehingga kadang bisa selesai dengan cepat. Bisa 3 hari selesai satu lukisan.
"Bahkan ada yang lebih cepat dari itu," tutur Sang Maestro Idris via telpon, Kamis (2/12) malam antara Tangerang-Jakarta.
Dirinya mengaku ahli dalam membaca anatomi objek perempuan.
Baginya, perempuan adalah sumber inspirasi,sehingga detail estetika anatomi perempuan tercipta demikian natural estetikanya.
Sebenarnya, tidak hanya melukis perempuan, Idris pun juga melukis objek alam, harimau, potret diri dan lain sebagainya. Sambil menunjukkan contoh lukisan selain objek perempuan, Idris memperlihatkan *Bahagia di Hari Tua*, yaitu lelaki tua yang tersenyum bahagia.
"Ini adalah impian saya, Bahagia di Hari Tua. Contohnya saya. Saya bahagia bisa mencapai usia tua, yaitu 82 tahun dengan cucu belasan orang yang sehat - sehat dan cerdas," tutup Idris.
Published : SW