Makassar, Kabartujuhsatu.news,-Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan 11 Desember 2021 menggelar 75 tahun peristiwa korban 40.000 jiwa.
Peristiwa ini diperingati atas gugurnya sebanyak 40.000 jiwa rakyat Sulawesi Selatan.
40.000 korban pada 11 Desember 1946 gugur karena kekejaman para pengunjung di Sulsel yang dimotori oleh Westerling.
Pada peringkat ini, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyerahkan bingkisan tali asih untuk para veteran Indonesia.
Bahkan Andi Sudirman Sulaiman sempat memapah seorang veteran, ketika sedang menuju kursi dalam sebuah tali asih di monumen korban 40.000 jiwa di Jalan Langgau, kota Makassar.
Menurut Plt. Gubernur Sulsel peringatan korban 40.000 jiwa ini adalah untuk mengenang jasa 40.000 korban yang gugur di setiap daerah pada 1946.
Selain itu kata Dia, adalah momentum untuk mengingat lagi peristiwa yang terjadi 75 tahun yang lalu.
Tepatnya 11 Desember 1946 yang terjadi di beberapa daerah yang merupakan hari-hari dalam satu kesatuan korban 40.000 jiwa,” papar Plt Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Momen tersebut juga disempatkan Andi Sudirman Sulaiman untuk berterima kasih kepada para anggota TNI-Polri serta jajaran Pemprov, kabupaten/kota dan seluruh elemen masyarakat yang selalu bersatu menghadapi pandemi Covid-19.
Sehingga bagi Dia, peringatan 40.000 jiwa itu diharapkan menjadi teladan bersama untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan di tengah pandemi saat ini.
“Peringatan korban 40.000 jiwa ini harus menjadi contoh pelajaran bahwa dengan kegigihan, berjuang dan pantang menyerah para pahlawan dapat menginspirasi kita semua dalam mengatasi pandemi Covid-19,” tutur Plt Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Menurut Andi Sudirman Sulaiman, upaya meneladani semangat para pahlawan di situasi saat ini salah satunya adalah dengan berkontribusi aktif melakukan vaksinasi Covid-19.
"Sebab, vaksin merupakan cara yang bisa dilakukan seluruh masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus di Indonesia.
Ayo bergotong-royong melaksanakan vaksinasi, bagaimana para pahlawan kita bergotong-royong merebut kemerdekaan dengan pengorbanan jiwa raga.
Sekarang kita diuji untuk bersatu melakukan vaksinasi dan menjalankan proses pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Plt Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Tanggal 11 Desember di Sulawesi Selatan selalu menjadi hari peringatan korban 40.000 jiwa.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 1946, saat ribuan warga sipil Sulsel dibantai oleh pasukan Belanda dari Crops Spesiale Troepen yang dipimpin Komandan Raymond Paul Pire Westerling.
(Red/Hajar/GP).