Surabaya, Kabartujuhsatu.news, - Baihaki Akbar Sekjen Larm-Gak yang sekaligus sebagai Sekjen Hippma mengecam keras pernyataan yang dianggap sebagai ujaran kebencian dan nada permusuhan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, dengan kata ancaman mati bagi LSM dan wartawan (pers,red) Hal itu diungkapkan melalui rilis tertulisnya, Kamis (20/1/2021).
Kata Dia, "Kami akan mengirim surat dan mendesak Bupati Pasuruan agar Hasbullah dicopot dari jabatannya, ungkap Baihaki Akbar kepada media ini.
Menurut Baihaki Akbar Sekjen Lembaga Advokasi Rakyat Merdeka Gerakan Anti Korupsi (LARM-GAK) dan Himpunan Putra Putri Madura (HIPPMA), rekaman video pada 17 Januari 2022 ungkapan Hasbullah di depan pejabat Dinas Pendidikan lainnya dianggap tidak mendidik, katanya.
Bahkan Baihaki Akbar menduga itu akibat pejabat yang tidak melewati seleksi pejabat, katanya.
“Seperti omongan preman di jalanan, Pernyataan Hasbullah bikin gaduh di dunia jurnalistik yang lantang ancam bikin mati wartawan, LARM-GAK dan HIPPMA siap pasang badan,” terang pria yang disapa Baihaki ini.
Sebelumnya, ujaran kebencian seorang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Hasbullah yang mengancam mati wartawan, beredar di kalangan jurnalis, terdengar kata ancaman ‘mati’ yang ditujukan kepada wartawan dan LSM.
Salah satu tim advokasi Larm-Gak dan Hippma Nurul Hidayat, SH memberi nilai sangat buruk terhadap sikap Hasbullah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan.
“Itu sangat buruk, mencerminkan dirinya seorang pejabat yang buruk, ”tukas Nurul, sapaan akrabnya, Rabu (19/1/2022).
Menurutnya, tulisan atau bentuk produk jurnalistik selama mematuhi etik atau tak memiliki niatan jahat, dipastikan merupakan bagian dari upaya untuk kebaikan.
“Bibit-bibit anti kritik seperti ini harus dilawan dan tidak semua kritik yang disampaikan pers itu selalu buruk, karena ada juga kritik yang membangun untuk kemajuan dan kebaikan dunia pendidikan di Pasuruan,”ujar Nurul Hidayat, SH.
Apalagi dalam ujarannya, Hasbullah telah menyebut profesi wartawan maupun LSM yang mengganggu pendidikan, akan mati.
“Kalau sudah mengancam, berarti dia mengedepankan tangan besi, atau mengajak permusuhan dengan lembaga profesi lain,” tandasnya. (Rls).