Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Memasuki komplek perkantoran Arsip Nasional Republik Indonesia Jl Ampera Raya No 7 Jakarta Selatan, Tim GMRI masih sempat menunaikan sholat Jum'at bersama, 14 Januari 2022 yang berada di komplek perkantoran arsip bernilai sejarah yang yang asri itu.
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian. Arsip sendiri memiliki fungsi yang sangat vital sebagai memori kolektif bangsa dengan memposisikan diri sebagai simpul pemersatu bangsa.
Ketua GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia), Eko Sriyanto Galgendu menginisiasi kunjungan dan silaturrachmi ke arsip perawat dan penyimpan ragam dokumen bangsa nusantara yang bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Silaturrachmi Tim GMRI disambut langsung oleh Kepala ANRI, Drs Imam Gunarso M.Hum didamping Dr Kandar,MAP Direktur Bidang Konservasi Arsip dengan diawali acara makan siang bersama. Mayjen Rido Hermawan dari Lemhannas yang menyusul kemudian berkenan mendampingi secara khusus dialog informal yang berlanjut dengan melihat sejumlah arsip bersejarah yang selama ini jarang dibincangkan banyak orang.
Arsip kesaksian masa lampau bangsa nusantara yang ada di Arsip Nasional Republik Indonesia meliputi cacatan abad 16 hingga sekarang.
Dan mungkin kelak yang terbaru adalah arsip dari akte pendirian Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) yang dipegang Eko Sriyanto Galgendu sebagai penerus wasiat luhur sejumlah tokoh dengan membubuhkan tanda tangannya seperti, Susuhunan Paku Buwono XII, Gus Dur (Abdurachman Wahid), Prof KH Habib Khirzin dan para pemuga agama serta tokoh nasional Indonesia lain, termasuk Eko Sriyanto Galgendu sendiri selaku Ketua sekaligus pelaku spiritual Indonesia yang juga memimpin Forum Lintas Agama di Indonesia.
Arsip Nasional sudah meminta secara resmi kepada GMRI untuk mempercayakan penyimpanan arsip bersejarah itu yang bisa ikut menandai perjalanan dari kesepakatan tokoh pergerakan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual untuk bangsa dan negara Indonesia.
Dialog santai Tim GMRI bersama Kepala Arsip Nasional RI serta jajarannya juga telah menemukan titik temu, setidaknya semua rekaman kejadian yang bernilai historis dalam bentuk transkip berupa narasi dalam bentuk naskah dari semua aktivitas dan kegiatan GMRI diharap dapat melengkapi koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia.
Dengan adanya dokumen sejarah GMRI yang melengkapi koleksi Arsip Nasional Indonesia, diharap dapat memperlaju gerakan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual bangsa Indonesia, untuk menyambut peradaban baru manusia di bumi. Sebab kengkitan kesadaran dan pemahaman spiritual bangsa-bangsa di dunia akan bangkit dan membumi dari dunia belahan Timur, bukan dari negeri Barat.
Carita, 14 Januari 2022