Gowa, Kabartujuhsatu.news,-Pengenalan dan edukasi pertanian memang sebaiknya diterapkan sejak dini, sehingga memunculkan kecintaan anak - anak terhadap pertanian, mengingat mereka adalah generasi penerus pembangunan pertanian
Tumbuh kembang anak sangat penting untuk diperhatikan pada rentang usia 1 hingga 12 tahun. Pada fase ini setiap hal yang dipelajari oleh anak akan membentuk karakternya hingga dewasa. Tidak hanya akademik atau pelajaran yang diterima di sekolah formal saja, mengenalkan dan mengedukasi anak tentang alam juga penting, salah satunya mengenai pertanian.
Kegiatan seperti ini juga menjadi salahsatu program Kementerian Pertanian dimana saat itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi menjelaskan,
“Seluruh Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan akan mendukung penumbuhan Pertanian Milenial, salah satunya Pertanian Masuk Sekolah”.
Ini merupakan upaya untuk mengenalkan pertanian kepada generasi milenial Indonesia dan menarik minat mereka untuk terjun ke sektor pertanian.
Hal ini dilakukan Madrasah Arifah berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku guna mengenalkan langsung anak-anak serta untuk memupuk sejak dini kecintaan terhadap pertanian, Rabu. 19/01/21.
Madrasah yang berlokasi di Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini membawa sebanyak 55 murid yang begitu antusias mengikuti kunjungan ini.
Agenda utama yang mereka lakukan adalah berkunjung mengelili balai sambil melihat tanaman yang ada, melakukan panen kangkung, memberi makan ternak sapi, pengolahan kompos, lumbung jamur, screen house hidroponik, dan yang paling menarik adalah di Laboratorium pengolahan hasil pertanian, mereka bisa menikmati langsung donat yang bahan dasarnya dari buah labu.
"Kebetulan tema semester ini yaitu tentang tanaman dan terimakasih BBPP menerima kami, " Ungkap Hadrah Kepala Sekolah Madrasah Arifah saat panen kangkung.
Hadrah juga mengungkapkan tujuan kunjungannya yaitu untuk memperkenalkan ke siswa-siswi bagaimana tanaman saintifik, bukan hanya melalui gambar yang di paparkan, tapi beraktifitas langsung untuk melihat bentuk tanaman yang di sekitar kita utamanya yang dikonsumsi.
Diharapkan, pengalaman selama kurang lebih dua jam tentang tanaman siswa-siswi lebih mengenal tanaman yang dapat di konsumsi, lebih aktif dan kreatif untuk menjaga lingkungannya.
Reny Hasriani, Widyaiswara BBPP Batangkaluku mengatakan kegiatan ini dapat menjadi aspirasi baru bagi anak – anak.
Selain di lahan pertanian, di rumah juga mereka bisa belajar memanfaatkan lahan pekarangan untuk pertanian dan adanya kunjungan ini, diharapkan semua pihak dapat lebih semangat menanam dalam memanfaatkan lahan.
"Semangat adik-adik dari PAUD Madrasah Arifah menjadi inspirasi untuk lebih mencintai dunia pertanian karena sektor pertanian ini sangat penting dalam menyediakan pangan bagi suatu bangsa”, pungkasnya. (Al-Aziz/Yuli N).