Bulukumba (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,-Serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas dalam peningkatan produksi pertanian salah satunya pada tanaman jagung.
Sementara untuk pengendalian OPT, jalan pintas yang sering dilakukan adalah menggunakan pestisida kimia.
Padahal penggunaan pestisida yang tidak bijaksana banyak menimbulkan dampak negatif, antara lain terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup.
Maka petani perlu peningkatkan SDM agar nantinya lebih memahami dan mengerti cara pengendalian OPT yang lebih aman dan akrab lingkungan, salah satunya dengan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) pertanianya melalui pelatihan.
Sebagaimana Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM Pertanian.
Hal ini bertujuan untuk mendukung mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian ( Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian.
“Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM, dan dengan SDM yang berkualitas itu, maka kita akan meningkatkan pertanian,”jelas SYL.
Senada yang di lontarkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa, “Keberhasilan peningkatan produktivitas tak lepas dari hasil kinerja dari petani dilapangan yang semakin mahir, sehingga diharapkan mereka bisa meningkatkan produktivitas kelompoknya masing - masing” tegasnya.
Mengawali bulan Januari ini, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan Pelatihan Teknis Tematik Pengendalian OPT Tanaman Jagung Bagi Non Aparatur Angkatan I dan III sebanyak 30 orang peserta yang dilaksanakan tanggal 27 s/d 29 Januari 2022 di BPP Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, serta di BPP Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba yang dibuka langsung oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bulukumba, Muh Nurjasman.
Dalam sambutannya, Nurjasman mengatakan Pelatihan teknis tematik ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengurus atau anggota kelompok tani dalam hal pengendalian hama dan penyakit untuk membantu menyelesaikan permasalahan di lapangan, sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan produksi tanaman pangan khususnya produksi tanaman jagung dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani, katanya.
Dalam kesempatan itu, Muh Nurjasman berharap peserta dapat mengikuti terus pelatihan ini secara aktif hingga berakhirnya kegiatan, agar informasi yang diperoleh dari kegiatan pelatihan ini tidak terputus dan ilmu yang tersampaikan dari fasilitator sampai secara menyeluruh ke peserta.
Selain itu dirinya berharap ilmu yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan maupun pengalaman yang diperoleh dari praktek lapang agar dapat diaplikasikan di tingkat kelompok dan petani yang mewakili kegiatan pelatihan ini dapat melanjutkan pengetahuan dan pengalamannya ke semua petani yang ada di wilayah poktan tersebut.
Kata Dia“Pelatihan ini dapat dijadikan ajang silaturrahmi dan dapat bertukar fikiran dan pengalaman dengan sesama peserta,” tandasnya.
Sementara itu, Abdullah salah satu peserta pelatihan mengatakan, sangat bersemangat mengikuti pelatihan ini.
Menurutnya bahwa dengan mengikiti pelatihan ini bisa mengamati OPT di kebun jagung miliknya nanti sebagaimana yang diajarkan dalam pelatihan dan praktek lapang.
Selain itu, lanjut Abdullah, "Dengan pelatihan ini kita bisa lebih paham tentang apa itu OPT dan bagaimana cara mengendalikannya, pungkasnya.
(Tim medsos BBPP-BK Al / Yuli N)
Sumber : Andi Baso/Erma Dewi