Syamsari Kitta Dinilai Cederai Demokrasi di Takalar, Berhentikan Kades Yang Baru Dilantik
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Syamsari Kitta Dinilai Cederai Demokrasi di Takalar, Berhentikan Kades Yang Baru Dilantik

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 06 Januari 2022, Januari 06, 2022 WIB Last Updated 2022-01-07T03:46:00Z
    masukkan script iklan disini
    Demo aksi warga tak terima keputusan Bupati Takalar (Ist).

    Takalar (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,-Peristiwa adu mulut, dan bersitegang, antara warga, dan pihak pemerintah terkait, dalam hal ini Kepala Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, Bapak Yusuf Naba menerima ratusan warga yang aksi unjuk rasa, dilakukan oleh warga Desa Bontoloe.(Kamis,6/1/2022)

    Aksi unjuk rasa warga, yang menolak keras pemberhentian sementara kepada Kepala Desa Terpilih, yaitu Kades Bontoloe yang dikeluarkan oleh Bapak Bupati Takalar Haji Syamsari Kitta.


    Salah satu warga, saat dimintai keterangannya, Kadri Hasyim mengatakan, bahwa aksi ini adalah aksi spontanitas warga atas penolakan kebijakan Bupati Takalar terhadap Kades Terpilih, Haji Amir Guliling Daeng Tayang, SE, MM, yang diberhentikan sementara sementara baru seminggu sesudah dilantik langsung diberhentikan, terang Kadri.

    “Amanah masyarakat Bontoloe, belum dilaksanakannya eh, sudah diberhentikan, Ada apa dengan Bupati Takalar?, tutur Kadri.

    Ditambahkan pula, bahwa apa yang dilakukan, Haji Amir Guliling Daeng Tayang tidaklah melanggar, karena usulan penggantian perangkat desa itu dilakukan, sebelum surat edaran Bupati Takalar dikeluarkan, terang Kadri lagi.


    Anehnya lagi, surat edaran itu pun dikeluarkan, tidak dicantumkan hari dan tanggal diterbitkannya. Jelasnya.


    “Kami menduga, sangat sarat dengan unsur pemetaan politik dalam kebijakan ini, namun Saya selaku warga masyarakat sangat tidak terima atas apa keputusan ataupun kebijakan yang diambil oleh Bupati Takalar, dimana kami baru memiliki euphoria atas kemenangan warga Desa Bontoloe dengan terpilihnya Kepala Desa kami yang baru, dan dilantik sepekan yang lalu, kenyataan kami tak bisa merasakan awal kepemimpinannya karena di berhentikan sementara, tegas Kadri.


    "Sungguh ironis dan aneh bin ajaib kebijakan Bupati Takalar ini, kami berharap mewakili warga Desa Bontoloe, dengan dasar pembinaan dan evaluasi, ini tidaklah berdasar. 

    "Bagaimana tidak kami baru mau bekerja untuk rakyat, sudah diberhentikan sementara, dan jangka waktu sementara ini juga tidak ada. 

    Disisi lain, kami memilih Kades baru untuk perubahan Desa kami yang lebih baik, malah diperlakukan seperti ini, kesal Kadri.

    "Kami berfikir, Bupati Takalar telah menciderai demokrasi di Kabupaten Takalar, ujar Kadri.

    Ratusan warga itu pun, menegaskan aksi protes ini akan terus berlanjut, apabila tuntutan dan penolakan kami tidak ditindak lanjuti oleh Bupati Takalar, Haji Syamsari Kitta. 

    “Kami akan terus melakukan penolakan dengan apa yang dilakukan terhadap Kepala Desa terpilih banggan kami”, pungkas Kadri. (KS)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini