Konsel (Sultra), Kabartujuhsatu.news,-Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya agar tren positif pertanian yang tumbuh positif selama pandemi covid-19 bisa terjaga, bahkan ditingkatkan.
Salah satu upaya Kementan untuk merealiasikan hal itu ialah dengan meningkatkan kualitas SDM pertanian.
Mendukung hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bersama Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan upaya peningkatan SDM petani melalui Pelatihan Teknis Tematik Inovasi Teknologi Kesuburan Tanah dan Pengolahan Hasil Tanaman Jagung Bagi Non Aparatur Angkatan I di BPP Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 03 s/d 05 Februari 2022.
Pelatihan yang di ikuti sebanyak 30 orang peserta ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengurus dan anggota kelompok tani dalam hal pemupukan Tanaman Jagung melalui inovasi teknologi dan peningkatan nilai tambah melalui pengolahan hasil jagung serta untuk membantu menyelesaikan permasalahan di lapangan.
Hal itu untuk mengoptimalkan produksi tanaman pangan khususnya produksi jagung yang akan berdampak kepada peningkatan kesejahteraan petani.
Sebagaimana Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan peningkatan kualitas SDM pertanian menjadi salah satu fokus Kementan.
"Salah satu fokus kita adalah meningkatan kualitas SDM.
Hal ini dimaksudkan Mentan bahwa dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,"katanya.
Sementara, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, juga menyampaikan pentingnya peningkatan SDM.
Menurutnya, "JIka ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM, karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian," terang Dia.
Mazhfia Umar, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara mengapresiasi kegiatan pelatihan ini.
Dia berpesan kepada peserta untuk mengikuti pelatihan secara aktif sehingga dapat menyelesaikan permasalahan pemupukan jagung melalui inovasi teknologi dan peningkatan nilai tambah melalui pengolahan hasil jagung.
"Semoga pelatihan ini bisa dilakukan nanti dimasa yang akan datang karena pelatihan ini sangat dibutuhkan oleh petani dan untuk pertama kalinya pelatihan teknis dilakukan di BPP Kecamatan Konda. yang berpotensi sebagai sumber penghasil jagung", harapnya.
Sementara itu, Sopari Ketua Kelompok Tani Harapan Makmur mengatakan peserta pelatihan sangat senang bisa mengikuti pelatihan tentang pemupukan jagung melalui inovasi teknologi dan pengolahan hasil tanaman jagung.
Peserta berharap masih ada pelatihan lagi dan kalau bisa juga dilatih tentang tanaman perkebunan dan hortikultura.
(tim humas bbpp-bk/AL/YN)