Lutra (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, -Kerjasama Program READSI dan PT. Mars memiliki berkomitmen dalam pengembangan SDM Pertanian khusususnya dibidang Kakao salah satunya dalam bentuk pelatihan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas SDM Petani, Penyuluh , widyaiswara dan Fasilitator Desa.
Salah satu kerjasama tersebut adalah penguatan kelembagaan pertanian di perdesaan melalui transformasi Cocoa Doctor menjadi P4S. Modalitas MARS melalui Cocoa Doctor sebagai model wirausaha Kakao di desa memiliki peran dan tujuan serupa dengan peranan P4S Sebagai modalitas kelembagaan Petani dibawah Badan PPSDMP.
Hal ini tentunya diharapkan dapat memberikan solusi peningkatan produktivitas tanaman yang akan berpengaruh pada pendapatan, dan produksi kakao yang berkualitas serta berkelanjutan. READSI berupaya mendukung program Kementerian Pertanian menjadikan Petani Maju, Mandiri, Modern.
Kementerian Pertanian dalam hal ini BPPSDMP akan terus berupaya agar skill, pengetahuan, kemampuan, juga kapasitas SDM pertanian Indonesia meningkat, baik penyuluh, petani, petani milenial, poktan maupun gapoktan," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, perlu sebuah perencanaan yang matang serta juga edukasi terhadap petani agar produksi kakao bisa terus meningkat. Menurut Syahrul, apabila hal itu terwujud bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi kekuatan kakao baru di dunia.
"Untuk bisa meningkatkan produksi kakao ada sejumlah cara yang bisa dilakukan antara lain penanaman yang baik serta perluasan tanaman kakao di daerah yang potensial. Karena, hampir seluruh wilayah di Indonesia berpotensi untuk ditanami kakao,” kata Syahrul Yasin Limpo
Dalam Rangka Upaya mewujudkan hal tersebut Pusat Pelatihan Pertanian (Program READSI) bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan Pelatihan Teknis Kakao P4S Cacao Doctor Program READSI, Tanggal 24-28 Februari 2022 di P4S Buana Reso, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang.
Kegiatan ini serentak di laksanakan di 8 P4S binaan BBPP Batangkakuku, yaitu di P4S Tunas Harapan Kab. Luwu, P4S Benteng Kakao Kab. Luwu Timur, di P4S Buah Harapan Kab. Luwu, P4S Sinar Bosso Baru Kab. Luwu Timur, dan 3 P4S di Kab. Kolaka Utara yakni diP4S Serli Tani, P4S Meohai dan P4S Tanindo Global.
Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi peserta dalam mengelola dan membudidayakan tanam kakao sehingga dapat mendorong peningkatan produktivitas tanaman kakao.
Ketua P4S Buana Reso, Rusleli mengatakan merasa bangga dan berterimakasih kepada Kementerian Pertanian dalam hal ini Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkakuku telah memilih kami P4S Buana Reso sebagai tempat pelatihan untuk petani di Kabupaten Luwu Utara.
Menurutnya, Perhatian pemerintah terhadap komoditi ini sangat luar biasa, dimana kabupaten luwu utara merupakan salah satu penopang tanaman kakao.
Oleh sebab itu beliau berharap kepada seluruh peserta agar dalam mengikuti pelatihan ini rileks saja dan tidak tegang, Mari kita sama-sama belajar dan berbagi ilmu bagaimana bisa meningkatkan produksi tanaman kakao yang ada di wilayahnya.
Basrum, Kepala Desa Bumi Harapan menyampaikan bawah program Kementerian Pertanian ini jangan dianggap biasa. Karena dengan pelatihan ini peserta dapat menimba ilmu yang nantinya diaplikasikan di wilayahnya masing-masing, mengingat kondisi kakao di Kabupaten Luwu Utara khususnya di Desa Bumi Harapan produktifitas kakaonya masih belum maksimal, olehnya betul-betul perlu untuk tingkatkan sumber daya manusianya, maka dengan pelatihan ini harus serius mengikuti bukan hanya sekedar hadir saja tanpa mendapatkan ilmu setelah kegiatan ini.
Perwakilan dari PT. Mars, Kisman mengatakan Program READSI ini merupakan program nasional dari Kementerian Pertanian yang tidak main-main menggelontorkan dana yang begitu besar sehingga peserta yang diundang ketempat ini betul-betul memanfaatkan kesempatan yang sangat penting ini.
"Kami dari PT. Mars senantiasa terus mendampingi petani dalam peningkatan produksi kakao dan dalam hal pembelian biji kakao langsung ke petani ataupun melalui pedagang yang ada di daerah," Ungkapnya.
"PT Mars berharap kakao tetap akan berkelanjutan dan tetap mendapatkan produksi dari petani diwaktu yang akan datang. Pelatihan ini tidak hanya sekedar dilaksakan tetapi hasil dari pelatihan ini agar diimplementasikan dan diaplikasikan untuk mendorong produksi kakao yang di wilayah masing-masing, mengingat luwu raya ini merupakan salah sentra kakao terbesar di Sulawesi Selatan,"jelasnya.
Menambahkan Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian, Dinas Pertanian Kab. Luwu Utara, Made Sudana menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan salah satu visi pemerintah Luwu Utara yang saat ini adalah Padi Berkelanjutan, Kakao Lestari.
"Data tahun 2020 menunjukkan bahwa potensi luas kakao di kabupaten luwu utara kurang lebih 37.000 hektare, itu tersebar di 9 Kecamatan di Kabupaten Luwu Utara. Mengingat dari potensi yang besar itu, tentunya memiliki peluang yang sangat besar juga untuk mengambil manfaat dari potensi yang dimiliki. Tentunya untuk memenuhi hal tersebut banyak tantangan yang harus kita hadapi, baik dari harga komoditas, dimana saat ini kita bersaing dengan berbagai komoditas lain dengan harga yang lebih menarik, selain itu tantangan lain adalah dari teknik budidaya yang saat ini belum maksimal untuk mencapai hasil yang diinginkan, "paparnya
Oleh karena itu hal utama yang harus kita tingkatkan adalah sumber daya manusia kita, sebagaimana pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian saat ini.
"Peserta diberikan kepercayaan mengikuti pelatihan ini selama 5 hari ke depan, maka ilmu yang diperoleh nantinya dapat diimplementasikan mulai dari kebunnya sendiri kemudian memberitahukan, mengajak dan memotivasi kepada petani lainnya untuk melakukan hal yang sama. Mari kita bangkit dan yakin bahwa kakao ini memiliki masa depan yang cerah. "harapnya.
(Al-Aziz/Yuli N)