Ketum Relawan Barisan Pembaharuan Bela Noel, Yang Di-Bully Usai Jadi Saksi Munarman
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Ketum Relawan Barisan Pembaharuan Bela Noel, Yang Di-Bully Usai Jadi Saksi Munarman

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 24 Februari 2022, Februari 24, 2022 WIB Last Updated 2022-02-24T14:52:39Z
    masukkan script iklan disini
    Syafrudin Budiman, S.IP Ketum Relawan Jokowi Barisan Pembaharuan (Ist).

    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Syafrudin Budiman SIP (Gus Din) Ketua Umum Relawan Jokowi Barisan Pembaharuan (BP) menyatakan membela sikap Immanuel Ebenezer atau Noel Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) yang menjadi saksi meringankan Munarman.

    Gus Din menerangkan banyak di Grup WhatsApp, Sosmed dan Media Online menyerang dan mem-bully Noel yang membela Munarman mantan Sekjen FPI, Rabu (23/02/2022) di PN Jakarta.

    "Banyak yang menyerang pribadi Noel (red-Immanuel Ebenezer) karena membela Munarman. Mulai dibilang penghianat, bermuka dua dan bahkan minta Noel dicopot dari jabatan jabatan komisaris salah satu BUMN, Apa yang dilakukan Bung Noel sudah benar dan untuk demokrasi yang sehat," kata Syafrudin Budiman SIP Ketua kepada Ketua Umum Presidium Pusat Barisan Pembaharuan (PP BP), Kamis (24/12/2022) di Jakarta.

    Menurut Gus Din sapaan akrabnya, apa yang dilakukan Noel adalah sikap yang terpuji dan objektif. Walau dia berada di kelompok Jokowi, dirinya tetap objektif dalam melihat sesuatu hal yang tidak benar.

    "Dalam era demokrasi terbuka, stigmatisasi identitas adalah musuh bersama. Sebab, belum tentu orang yang diadili salah, namun karena stigma yang keliru menyebabkan dihukum secara tidak adil," kata Gus Din membela Noel.

    Pola stigmatisasi identitas adalah cara-cara orde baru yang anti demokrasi dan anti kritik. Katanya, Budiman Sudjatmiko Mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan kawan-kawan pernah kena stigma komunis, padahal mereka bukan komunis. 

    "Puluhan dan bahkan ratusan orang dihukum di jaman orde baru Soeharto karena mengkritik dan oposisi pada pemerintah. Mereka PRD dkk distigmaisasi komunis, walaupun jaman Presiden BJ. Habibie diberi Amnesti," terang Gus Din yang juga Aktivis Mahasiswa 98 asal Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) ini.

    Karena itu kata Pendiri dan Ketua Umum Partai UKM Indonesia ini, Munarman tidak bisa dicap terorisme. Walaupun secara politik Munarman masuk paham Islam kanan, yang cenderung bisa mengarah pada radikalisme.

    "Radikalisme secara paham agama, berbeda dengan terorisme. Terorisme adalah sekolompok orang individu yang melakukan teror dan cara-cara teror untuk melawan negara dan bangsa. Kalau memang Munarman salah karena radikalisme agamanya, bisa ditahan sesuai hukum pidana umum," tukas politisi muda ini.

    Noel Ketua Umum JoMan Bela Munarman Bukan Teroris


    Sebelumnya, Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer atau Noel menjadi saksi meringankan untuk mantan Sekretaris Umum FPI Munarman. Noel mengatakan dia tidak diminta menjadi saksi meringankan Munarman, melainkan inisiatif dia sendiri.

    "Soal diminta atau tidak, saya meminta kepada Munarman untuk menjadi saksi beliau. Saya yang minta ya, bukan Munarman yang minta. Kemudian Munarman sepakat. Kan saya punya hubungan perkawanan, sejarah berkawan dengan Munarman," kata Noel di PN Jaktim, Rabu (23/2/2022).

    Munarman mempertanyakan alasan Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer, membelanya sebagai saksi meringankan. Noel mengatakan ia membela Munarman karena tak mau kerabatnya dihukum penjara seumur hidup atau mati.

    "Saya masih ingin berinteraksi dengan dia, jangan karena pandangan politiknya dia dihukum mati atau seumur hiudup. Presiden Jokowi tidak pernah bermusuhan terhadap ulama, aktivis dan siapapun," kata Noel.

    Relawan Jokowi itu juga menyamakan Munarman dengan Presiden Jokowi yang kerap difitnah. Lagi-lagi, Noel menyebut fitnah itu dilakukan oleh calo.

    "Nah, ini calo-calo inilah perannya. Kita semua difitnah di republik ini, kejaksaan difitnah, hakim difitnah," katanya.

    Dirinya mengatakan opini Munarman sebagai teroris adalah fitnah yang menyesatkan. Noel menyebutkan mempunyai bukti-bukti bahwa Munarman bukan teroris.

    "Karena kita punya data-data bahwa Munarman tahun 2016 di Monas sebagai koordinator 212, itu berdiri dengan Presiden dan ada beberapa menteri yang strategis, satu panggung," ujarnya.

    "Kalau seandainya munarman teroris, munarman punya kesempatan untuk menyakiti kepala negara kita, Presiden Jokowi," pungkas Noel. (red).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini