Kabartujuhsatu.news,Siapa yang tidak kenal dengan petinju Muslim bernama Mike Tyson? Ia adalah petinju besar setelah kemasyuran Muhammad Ali si The Black Superman.
Banyak lawan tandingnya diselesaikan dengan waktu yang sangat singkat. Sehingga kadang penontonnya kecewa karena tidak sempat menikmati pertarungan sebagaimana gaya kupu-kupu Muhammad Ali yang menari-nari di atas ring tinju dengan lincah sebelum menaklukkan lawannya.
Bagaimana kisah Tyson menjadi mualaf? Banyak kisah tentang dirinya yang tidak bosan untuk dibaca ulang. Petinju berdarah dingin ternyata mempunyai sisi kelembutan dengan hobinya memelihara ratusan burung merpati berbagai jenis.
Ia mengakui bila dirinya sedikit sekali mendengar orang lain saat di luar penjara.
Dan ternyata penjaralah yang merubah segala kesombongan yang melekat pada dirinya.
"Jika mereka mengajarkan Islam padaku sebelum aku di dalam penjara, maka akan mustahil bagiku menjadi taat. Mengapa begitu? Karena hidupku sangat bebal dan penuh dengan kesenangan,"Aku Tyson.
Namun, saat dirinya saat aku di dalam, egoku hilang dan jiwanya mulai bersih dan ia mulai merasa kesepian. Ya, karena Islam telah membebaskannya dari semua itu dan ia tetap merasa makmur sebagaimana dulu sebelum masuk Islam..
"Ternyata ada hikmah saat aku lebih memilih masuk penjara, daripada berjuang untuk bebas dari hukuman.
"Aku ingin menyampaikan hal penting pada kalian, bahwa menjadi Muslim bukan berarti aku menjadi malaikat.
"Namun aku akan menjadi orang yang lebih baik karena aku ingin menjauhi delusi.
Dan jika aku berbuat dosa, bukan berarti karena Islam itu tidak sempurna namun karena aku lemah dan Islam datang menyempurnakanku dari kecacatan,"Pungkas Tyson.