Kolaka Utara, Kabartujuhsatu.news,-Upaya peningkatan produksi pertanian di kelompok sasaran Program READSI, hingga kelompok kakao di daerah sasaran yaitu dengan meningkatkan kompetensi SDM melalui Pelatihan.
Kementerian Pertanian dalam hal ini BPPSDMP akan terus berupaya agar skill, pengetahuan, kemampuan, juga kapasitas SDM pertanian Indonesia meningkat, baik penyuluh, petani, petani milenial, poktan maupun gapoktan," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menyelenggarakan Pelatihan Teknis Kakao P4S Cacao Doctor Program READSI Angkatan VIII, Tanggal 24-28 Februari 2022 di P4S Tanindo Global, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang.
Seperti arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kemarin, “Perlu sebuah perencanaan yang matang serta juga edukasi terhadap petani agar produksi kakao bisa terus meningkat. Menurut Syahrul, apabila hal itu terwujud bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi kekuatan kakao baru di dunia.
Menggandeng PT Mars diharapkan kakao tetap akan berkelanjutan dan tetap mendapatkan produksi dari petani diwaktu yang akan datang. Pelatihan ini tidak hanya sekedar dilaksakan tetapi hasil dari pelatihan ini agar diimplementasikan dan diaplikasikan untuk mendorong produksi kakao yang di wilayah masing-masing, mengingat Kolaka Utara ini merupakan salah satu sentra kakao terbesar di Sulawesi Selatan.
Ketua P4S Tanindo Global, Chairun merasa bangga dan berterimakasih kepada Kementerian Pertanian dalam hal ini Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkakuku telah memilih kami P4S Buana Reso sebagai tempat pelatihan untuk petani.
Oleh sebab itu beliau berharap kepada seluruh peserta agar dalam mengikuti pelatihan ini rileks saja dan tidak tegang, Mari kita sama-sama belajar dan berbagi ilmu bagaimana bisa meningkatkan produksi tanaman kakao yang ada di wilayahnya.
Peserta diberikan kepercayaan mengikuti pelatihan ini selama 5 hari ke depan, maka ilmu yang diperoleh nantinya dapat diimplementasikan mulai dari kebunnya sendiri kemudian memberitahukan, mengajak dan memotivasi kepada petani lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Pelaksanaan pelatihan dimasa pandemi Covid-19 saat ini tentunya Panitia Pelatihan BBPP Batangkaluku terus menghimbau kepada seluruh peserta untuk tetap menjaga imun, melaksanakan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 walaupun beberapa telah divaksi, tentunya ini upaya bersama untuk memutus rantai penyebarannya, selain itu penerapan prokes 3M yaitu Menjaga Jarak/Jauhi Kerumunan, Mencuci tangan dan Menggunakan Masker hal wajib selama berada dikampus BBPP Batangkaluku.
(Al-Aziz/Yuli N)