Gowa (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,– Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkalulu kembali menyelenggarakan Pelatihan Penyuluh Smart Farming bagi Penyuluh Pertanian. Pembukaan Pelatihan dilaksanakan secara offline di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala BBPP Batangkalulu, Syaifuddin. Selasa. 22/3/2022.
Kegiatan Pelatihan Penyuluh Smart Farming bagi Penyuluh Pertanian yang dilaksanakan dari tanggal 21 - 28 Maret 2022 mendatang. Dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang yang berasal dari dari 6 Provinsi yakni dari Sulawesi Selatan 15 orang, Sulawesi Utara 3 orang, Sulawesi Barat 3 orang, Sulawesi Tengah 3 Orang, Sulawesi Tenggara 3 orang, dan Gorontalo 3 orang.
Plt Kepala BBPP Batangkaluku Syaifuddin menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini. Berikutnya, beliau memberikan arahan kepada seluruh peserta bahwa Smart Farming ini merupakan salah satu program yang terus di terapkan di setiap pertanian agar dapat mempermudah pekerjaan di perkembang teknologi sekarang da juga untuk mampu bersaing secara global, dibutuhkan SDM penyuluh unggul.
"Smart farming ini adalah sistem pertanian cerdas dengan perangkat LoT misalny Handphone, Handphone ini di hubungkan oleh alat tertentu ditanam di tanah atau di data, mengukur kelembapan suhu, menyiram tanah dan inilah pertanian yang cerdas," ujar Syaifuddin.
Selan itu, Syaifuddin juga memberikan penjelasan tentang smart farming yang ada di BBPP Batangkalulu “maka dari itu ini sangat penting bagi para peserta untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Smart Farming pada saat mengikuti pelatihan di BBPP Batangkaluku ini,”jelasnya
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang berulang kali memberikan motivasi kepada generasi milenial bahwa penerapan smart farming sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19," katanya.
Mentan SYL menjelaskan untuk bersaing di era 4.0 ini ada lima hal yang harus di pegang oleh pemuda tani milenial, yaitu rencana, antusias, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata. “Jika itu semua ada di genggaman kalian impianmu pasti akan terwujud,” ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan pertanian modern dengan teknologi smart farming merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem, mulai dari hulu hingga hilir, yang didukung oleh tenaga kerja dan lembaga pendukung unggulan.
Smart farming didefinisikan sebagai sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas, diantaranya adalah Smart Green House, fertigasi berbasis Internet of Things (IoT), Unmanned Aerial Vehicle (UAV), dan The Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) image processing.
BBPP Batangkalu di bawah koordinasi Kementerian Pertanian turut berkomitmen untuk menyelenggarakan Pelatihan-Pelatihan agar dapat menuju pertanian yang Maju, Mandiri, dan Modern.
Saat kegiatan berlangsung tampak hadir juga Kabag. Umum BBPP Batangkaluku, Rosdiana, Kordinator Penyelenggaraan Pelatihan Sugeng Mulyono, Koordinator Program Dan Evaluasi Fitriani serta Panitia penyelenggaran pelatihan.
(Timhumas bbpp-bk)