Sukoharjo (Jateng), Kabartujuhsatu.news,-Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/3) malam.
Terduga teroris yang diketahui bernama Sunardi berprofesi sebagai dokter.
Sunardi tewas ditembak Densus karena melakukan perlawanan.
Dari informasi yang didapatkan detikJateng, Sunardi merupakan seorang dokter.
Pria kelahiran Sukoharjo Mei tahun 1968 itu selama ini membuka praktik di rumahnya, di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo Kota (sebelumnya ditulis di Kecamatan Bendosari sesuai keterangan Kabid Humas Polda Jateng maupun Sekretaris ISAC Surakarta, Endro Sudarsono).
Sunardi diketahui tinggal di rumahnya bernomor 92 yang sekaligus digunakan untuk praktik.
Rumah Sunardi memiliki pagar berwarna putih dengan kanopi di bagian terasnya.
Sebelum tewas, dari informasi yang didapatkan Sunardi sempat melakukan perlawanan terhadap petugas.
Dengan cara menabrakkan mobilnya pada petugas.
"Informasi yang kami terima, keluarga sudah mendapatkan keterangan dari Polres Sukoharjo bahwa dokter Sunardi tewas saat proses penangkapan oleh Densus 88. Informasinya korban melawan,” ujar Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Surakarta, Endro Sudarsono, Kamis (10/3/2002).
ISAC adalah organisasi yang selama ini aktif melakukan advokasi kasus-kasus terkait penangkapan terduga teroris.
“Kami belum tahu detailnya. Namun informasinya, dokter Sunardi ditangkap saat dalam perjalanan dari Ponpes Ulul Albab Polokarto menuju kediaman di Bendosari. Penangkapan dilakukan di Jalan Bekonang-Sukoharjo,” terangnya.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy juga telah membenarkan adanya penangkapan berujung tewasnya terduga teroris di Sukoharjo.
“Membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di sekitar Bendosari, Kabupaten Sukoharjo yang dilaksanakan oleh tim Densus 88 pada hari Rabu, 9 Maret 2022 sekira jam 21 WIB,” ujar Iqbal.
“Adapun terhadap terduga teroris dilakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia. Saat ini jenazah sudah dibawa tim forensik ke RS Bhayangkara Semarang untuk dilakukan autopsi,” lanjutnya.
(Detik/K71)