Kabar Terbaru Nama Soeharto Hilang dari Sejarah, Mahfud MD Membantah Tudingan di Kepres SU 1 Maret 1949
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Kabar Terbaru Nama Soeharto Hilang dari Sejarah, Mahfud MD Membantah Tudingan di Kepres SU 1 Maret 1949

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 04 Maret 2022, Maret 04, 2022 WIB Last Updated 2022-03-05T05:39:40Z
    masukkan script iklan disini


    Jakarta, Kabartujuhsatu.news,-Kabar terbaru terkait Keputusan Presiden (Keppres) tentang Serangan Umum 1 Maret 1949 disebut menghilangkan nama Jenderal Besar H.M. Soeharto.


    Dikabarkan bahwa tudingan itu pun langsung dibantah tegas oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.


    "Keppres tersebut bukan buku sejarah, melainkan penetapan atas satu titik krusial sejarah," tulis Mahfud MD, dikutip dari Antara, Kamis (3/3/2022).


    Nama H.M. Soeharto dan nama tokoh lainnya sama sekali tidak dihilangkan.


    "Keppres tersebut tidak menghilangkan nama Soeharto dan lain-lain dalam SU 1 Maret 1949," jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.


    Peran Pak Harto--sapaan akrab presiden ke-2 RI H.M. Soeharto--dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tetap tercantum pada naskah akademik keppres.



    "Nama dan peran Soeharto disebutkan di naskah akademik keppres yang sumbernya komprehensif," ucapnya.


    Mahfud menegaskan kembali bahwa Pak Harto, Nasution, dan yang lainnya tetap tercantum dalam naskah akademik meskipun tidak dalam Keppres SU 1 Maret 1949.


    Sama halnya dengan naskah proklamasi 1945 yang tercantum hanya nama Soekarno-Hatta, sedangkan masih banyak pendiri bangsa lainnya yang tidak dimuat dalam naskah tersebut.


    "Sama dengan naskah Proklamasi 1945. Hanya menyebut Soekarno-Hatta dari puluhan founding parents lainnya," kata Mahfud.


    Dalam konsiderans, lanjut dia, memang telah dituliskan beberapa nama yang dinyatakan sebagai penggerak dan penggagas.


    "Di dalam konsiderans ditulis nama HB IX, Soekarno, Hatta, dan Sudirman, sebagai penggagas dan penggerak," tutur Mahfud. (Suara/antara).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini