Gowa (Sulsel), Kabartujuhsatu.news,-Mengenalkan dunia pertanian memang sebaiknya dilakukan sejak usia dini, salah satunya, dapat dilakukan melalui pengenalan dan mengajarkan anak-anak usia sekolah mencintai dunia pertanian, banyak hal yang bisa dilakukan salah satunya melalui Outing Class.
Seperti yang dilakukan puluhan siswa-siswi Sekolah Dasar IT Al Fikri Makasaar yang berjumlah 68 siswa siswi berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku. Kamis, 24/03/2022.
Kegiatan Outing Class ini menghadirkan siswa-siswi dari tingkatan kelas 1,2 dan 3 untuk mengunjungi serta melihat langsung pertanian yang ada di BBPP Batangkalulu.
Salah satu agenda kunjungan kali ini adalah memperkenalkan cara menanam padi dan pengolahan Donat yang dibuat dari Labu dan susu dari kedelai.
Sebelum mengunjungi para siswa disambut oleh Widyaswara maupun Pantia dari BBPP Batangkaluku yang akan mendampingi selama kunjungan berlangsung, selanjutnya para murid dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelas 3 menuju ke sawah dan kelas 1,2 menuju ke pengolahan donat.
Kelompok pertama diajak untuk mengunjungi cara menananam padi yang ikuti langsung oleh anak-anak kelas 3 dan didampingi oleh Widyaswara BBPP Batangkaluku.
Selanjutnya para siswa menuju Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian untuk melihat langsung olahan donat manis yang dibuat dari labu dan susu dari kedelai.
Mulai dari pengenalan kacang kedelai hingga cara membuat donat, begitupun untuk kelas 1,2 yang diajak untuk melihat pembuatan donat terlebih dahulu lalu menuju cara penanam padi.
"Tujuan kami mengunjungi BBPP Batangkalulu ini agar memperkenalkan pertanian dan juga memperkenalkan pekerja apa saja yang diolah petani.
Mulai dari menanam padi sampai mengolah donat yang memanfaat kan tanam pangan yang ada di BBPP Batangkalulu ini" ujar guru pendamping Sekolah Dasar IT Al Fikri Makasaar Syamsiah.
Beliau juga berharap supaya anak-anak yang berkunjung, dewasa kelak ada diantara mereka memilih profesi sebagai petani yang handal dan profesional.
Sumarni, Widyaiswara pendamping kunjungan ini mengatakan bahwa dirinya sangat senang bisa berbagi dan mengenalkan pertanian dan cinta lingkungan kepada anak-anak, katanya.
"Saya berharap kedepannya bisa menumbuhkan kepedulian terhadap pentingnya pertanian dan cinta lingkungan pada mereka, ujarnya.
Sementara itu, Fikri salah satu siswa mengatakan sangat senang bisa mengunjungi BBPP Batangkaluku, banyak hal dan pelajaran baru yang dia dapatkan disni, tuturnya.
“Kami senang disini banyak tanaman dan buah yang bisa dilihat, lahannya luas, bisa main kotor-kotoran sambil diajari menanam padi, makan donat dan susu sehat kedelai, " terangnya.
Disaat bersamaan hadir pula kunjungan dari TK Raudhatul Athfal Rezky Syafaat Makassar.
Sebanyak 40 anak-anak yang hadir diajak berkeliling lingkungan BBPP Batangkaluku.
Tak hanya diajak berkeliling, anak-anak juga diberikan ilmu tentang pertanian.
Beragam tanaman pertanian diperkenalkan untuk menarik minat dan bakat mereka, hal ini dilakukan untuk mengenalkan sejak dini terhadap dunia pertanian.
Mengenalkan dunia pertanian sejak dini adalah salah satu program Kementerian Pertanian dimana saat itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi menjelaskan, seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pertanian milenial, salah satunya pertanian masuk sekolah.
Di sela kunjungan anak-anak juga diperkenalkan beragam jenis tanaman buah-buahan dan sayuran.
Melihat langsung jamur tiram tak dilewatkan dalam kunjungan ini, selain diperkenalkan tanaman mereka juga diajarkan untuk memberi makan sapi.
Para siswa terlihat sangat gembira dan menikmati pembelajaran ini. Menurut Anggun Anggriani, guru pendamping TK Yayasan Rezky Syafaat mengatakan kunjungan kali ini untuk melengkapi materi pertanian yang juga menjadi salah satu pembelajaran di sekolah.
"Anak-anak di sekolah sudah kami bekali materi pertanian yang dimana tema hari ini "Tanaman" maka dari itu kami mengajak anak-anak langsung terjun kelapangan untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk tanaman yang kami beritahu," ungkap Anggun Anggriani .
(timhumas bbpp-bk)